oleh

Santun Tanggapi Isu, Serangan Negatif Berbalik Jadi Kekuatan Bagi Danny-Fatma

koranmakassarnews.com — Kubu pasangan Mohammad Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi fokus menatap Pilwalkot Makassar 2020. Duet dengan jargon “ADAMA” ini memilih santun menanggapi isu negatif.

ADAMA memang jadi sasaran serangan sejak resmi berpasangan sekaligus mendapat rekomendasi partai. Paling baru, video rapat virtual antara Danny Pomanto, sapaan akrab Mohammad Ramdhan Pomanto bersama pengurus DPD I Partai Golkar Sulsel, beredar di media sosial. Oleh pihak tertentu, seakan berusaha ingin membenturkan elite NasDem dan Danny Pomanto.

Pengamat politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Sukri Tamma, menilai dalam sebuah pertarungan ada dua hal yang dilakukan oleh kandidat maupun lawan, yakni mengangkat kemampuan diri dan berupaya mendongkel lawan.

“Dalam persoalan manapun juga, di politik ada model seperti itu, ada negatif dan positif campaign,” ucap Sukri Tamma kepada awak media, selasa malam (14/7/20).

Dalam kasus yang dialami Danny Pomanto, kata Sukri Tamma, ada dua kemungkinan yang terjadi. Pertama, pihak tertentu atau lawan menjadikan hal ini sebagai peluang untuk mendongkel. Kedua, justru berupaya menjatuhkan.

baca juga : Strategi Pemenangan Danny-Fatma Semakin Mantap

Sukri Tamma menilai, serangan-serangan yang ada bisa saja menjadi kekuatan bagi Danny Pomanto apabila menyikapi dengan baik. “Itu bisa jadi kekuatan bisa juga jadi kelemahan,” tuturnya.

Nyatanya, Danny Pomanto tak mempermasalahkan soal itu. Ia justru menanggapinya dengan kepala dingin. “Serangan-serangan dalam ajang demokrasi itu biasa terjadi. Jadi gak usah saya terlalu komentari,” ucap mantan Wali Kota Makassar ini. (*)