koranmakassarnews.com — Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Abdu Hayat menghadiri IKM Expo 2019 di Nipah Mall Makassar, Rabu (13/11) sore.
Kegiatan yang digelar tanggal 12-15 November 2019 tersebut merupakan gagasan Dinas Perindustrian Provinsi Sulawesi Selatan dalam rangka memfasilitasi pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang ada di daerah.
Dalam sambutannya, Abdul Hayat mengatakan, dengan potensi sumber yang ada di 24 kabupaten-kota yang digagas oleh Dinas Perindustrian, nantinya akan terseleksi beberapa sumber untuk dijadikan inovasi khusus.
“Pada akhirnya nanti, dari setiap kabupaten-kota paling tidak ada satu inovasi yang bisa kita dorong untuk dipasarkan di luar negeri,” kata Abdul Hayat.
Ia melanjutkan, dengan kehadiran Ketua Tim Penggerak PKK, Lies F Nurdin, yang selalu berkomunikasi dan berkolaborasi dengan pihak luar, bisa membantu mempromosikan produk-produk IKM ke luar negeri.
“Kuncinya adalah bagaimana membangkitkan semangat inovasi daerah yang merupakan bagian dari upaya meningkatkan ekonomi kita” lanjutnya.
Lebih lanjut, Abdul Hayat berharap agar ke depannya acara seperti IKM tersebut dapat memperoleh stimulan berupa penambahan alokasi anggaran.
“Kita harus kerja riil, kerja nyata. Itu yang harus kita perbaiki dan menambah anggaran untuk hal tersebut,” lanjut Abdul Hayat.
baca juga : Pemprov Sulsel Tandatangani MoU Layanan Terpadu bagi Anak – Perempuan di LPKA Parepare
Menutup sambutannya, Abdul Hayat menyebutkan bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sangat mengapresiasi kegiatan IKM Expo 2019 tersebut yang dianggap sangat penting nilainya.
“Karena memang ke depan, yang kita inginkan adalah bagaimana menggerakkan roda perekonomian melalui IKM yang ada,” tutupnya.
Hadir dalam acara tersebut Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan, Ketua Dharma Wanita Perwakilan Sulawesi Selatan, Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Selatan, Kepala Kanwil Kementerian Agama Sulawesi Selatan, perwakilan Dekranasda Kabupaten-Kota se-Sulawesi Selatan, serta pimpinan perbankan. (*)