oleh

Alumni SKPP Maros diarahkan Bentuk Komunitas Independen Pemantau Pemilu

MAROS, koranmakassarnews.com — Untuk memaksimalkan gerakan pengawas partisipatif, Bawaslu Kabupaten Maros arahkan para alumni Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) agar membentuk komunitas Independen pemantau pemilu sebagai ruang fasilitasi ide dan gagasan di ruang publik.

Anggota Bawaslu Kabupaten Maros, Muhammad Gazali Hadis mengatakan perspektif yang ditanamkan kepada peserta SKPP bahwa anak muda itu harus eksis di ruang publik. Peduli terhadap isu-isu demokrasi terutama isu kepemiluan dan lebih jauh dari itu mempunyai kontribusi nyata dalam ikut merawat demokrasi di negeri ini terkhusus di kabupaten Maros.

“Harapan mencetak alumni SKPP adalah menjadi lokomotif bagi gerakan pengawas partisipatif di Indonesia. Sehingga diharapkan semangat volunteer yang dibangun dalam forum-forum pembelajaran SKPP tetap terjaga meskipun masa pembelajaran selesai,” ujarnya saat pertemuan silaturahim dengan para alumni SKPP di ruang Media center Bawaslu Kabupaten Maros, Kamis (2/12/2021).

“Implementasinya bisa ditempuh dengan banyak saluran,salah satunya dengan menjadi pemantau pemilu atau mendirikan komunitas independen yang peduli dalam pengawasan pemilu partisipatif.Tujuannya, agar gerakan anak muda yang telah dididik di SKPP lebih terarah, sistematis,dan memberi corak baru bagi wajah demokrasi di Indonesia,” terangnya menambahkan.

baca juga : Bawaslu Sulsel Usulkan Pembenahan Regulasi Pilkades

Lebih lanjut, Gazali menjelaskan sekolah kader pengawas partisipatif merupakan model pendidikan kreatif untuk generasi muda. Pola pendidikan substansial dan mudah dicerna oleh peserta yang rata-rata berusia muda. Diformat dalam bentuk pendidikan orang dewasa, SKPP merupakan wujud pembangunan literasi politik yang menganjurkan anak muda untuk mencintai negara melalui pengawasan pemilu, membangun nasionalisme dengan cara-cara yang kekinian dan inovatif.

“Dalam konteks politik demokrasi, generasi muda sebenarnya merupakan aset yang luar biasa, akan tetapi secara empiris saat ini generasi muda sering kali lebih memilih untuk abai terhadap isu-isu perpolitikan termasuk isu yang berkaitan dengan kepemiluan. Padahal seluruh aspek kehidupan yang melingkupi hidup mereka dari segala aspek merupakan produk dari keputusan politik,” ungkapnya.

“Untuk itulah, kami sangat membutuhkan keterlibatan para Alumni SKPP untuk mengisi pos-pos strategis saat tahapan Pemilu sudah dimulai. Namun yang terpenting saat ini adalah, bagaimana ide dan gagasan para Alumni SKPP dapat terfasilitasi dengan baik.” tutup Gazali Hadis.