oleh

BREAKING NEWS : Aksi Solidaritas Untuk Papua Dibubarkan Oleh Aliansi Penjaga Gerbang Timur Indonesia

koranmakassarnews.com — Alih alih mendapat simpati, sekelompok orang yang mengatasnamakan dirinya Solidaritas Untuk Bangsa Papua yang menggelar aksi memperingati HUT Papua Merdeka di Jalan AP. Pettarani akhirnya dibubarkan oleh salah satu ormas yang tergabung dalam Aliansi Penjaga Gerbang Timur Indonesia (APEGTI) yakni Brigade Muslim Indonesia (BMI), senin (2/12/19) sore.

Aksi solidaritas tersebut selain tidak mengantongi ijin dari pihak kepolisian, BMI  menilai aksi itu sebagai usaha mendukung gerakan Papua Merdeka yang jelas jelas merupakan rongrongan nyata bagi NKRI.

“Aksi ini sepertinya adalah aksi provokasi untuk memancing kemarahan warga Makassar supaya menyerang asrama Papua lagi untuk kemudian dijadikan pemicu di Papua karena kita ketahui beberapa waktu lalu beberapa saudara kita dari Sulsel terbunuh di sana”, ungkap Muh. Zulkifli Ketua BMI.

Presidium APEGTI ini menambahkan bahwa hal tersebut dibuktikan dari peserta aksi yang berjumlah kurang lebih 45 orang itu bisa dikatakan 95 persen bukan anak Papua.

“Ini bisa jadi acuan bahwa saudara saudara kita anak Papua yang ada di asrama tidak mau terlibat dengan aksi mereka, jadi harus kami bubarkan beruntung gabungan ormas dalam aliansi ini tidak turun full”, tambah Zulkifli.

Diketahui aksi dari solidaritas untuk Papua bertujuan selain memperingati HUT ke 58 Kemerdekaan Papua Barat, mereka juga meminta agar diberi hak untuk merdeka dan membebaskan tahanan politik Papua tanpa syarat.

baca juga : Aliansi Penjaga Gerbang Timur Indonesia Kibarkan Bendera Merah Putih Raksasa di Depan Monumen Mandala

“Apa yang menjadi tuntutan aksi mereka adalah upaya yang merendahkan hukum di Indonesia sekaligus mempermalukan bangsa Indonesia apalagi dalam point 7 dari isi selebaran yang dibagikan mereka memaksa untuk mengakui kemerdekaan Papua Barat pada tanggal 1 Desember 1961 dan ini tidak bisa dibiarkan”, pungkas Zulkifli yang juga kader Pemuda Pancasila ini.

Sehari sebelumnya APEGTI telah melakukan upaya mencegah aksi tersebut dengan menggelar aksi damai Cinta NKRI di depan Monumen Mandala sambil mengibarkan bendera merah putih ukuran raksasa dan mengajak seluruh warga menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. (*)