oleh

Danny Pomanto : Persaudaraan Tak Bisa Dinilai Dengan Apapun

koranmakassarnews.com — Ana’ Lorongna Makassar, Moh. Ramdhan “Danny” Pomanto meresmikan Gedung Gereja Utusan Pantekosta Di Indonesia (GUPDI) yang berlokasi di Jalan Sawerigading, Kota Makassar, Ahad (15/12/2019).

Dalam sambutannya, Danny Pomanto mengaku merasa terhormat diundang di peresmian gedung GUPDI Makassar meskipun tidak lagi menjabat Walikota Makassar.

“Saya merasa sangat terhormat hadir di sini. Meski saya bukan lagi Walikota, tetap diundang. Ini karena ada beberapa hal yang tidak bisa dinilai dengan apapun, yakni persaudaraan,” kata Danny Pomanto.

Dia mengaku, selama memimpin Makassar pada periode 2014-2019, sangat terbantu dengan nasehat, bimbingan dan masukan dari umat Kristiani di Makassar.

Rasa terima kasih juga terlontar dari Danny Pomanto kepada umat Kristiani. Terciptanya kondisi yang aman dan nyaman di Makassar, tidak terlepas dari peran umat Kristiani yang turut menjaga kerukunan di Makassar.

“Terima kasih kepada saudara-saudaraku Umat Kristiani, yang mana selama pemerintahan kami yang lalu telah membantu dalam menjaga kerukunan antar umat. Dan juga menjaga Makassar melalui doa-doa yang dipanjatkan,” ujar Danny.

Danny Pomanto membeberkan bahwa nyaris tiada beda ketika dirinya menjabat Walikota maupun pasca menjabat. Hampir setiap hari tamu-tamu berdatangan ke kediaman pribadinya untuk menyampaikan keluhan.

Hanya saja, kata dia, terdapat perbedaan dalam menanggapi keluhan warga. Sewaktu dia menjabat Walikota keluhan bisa langsung diupayakan untuk diselesaikan. Pasca menjabat dia hanya bisa mendengarkan.

“Biar saya bukan Walikota lagi keluhannya itu seperti saya masih Walikota. Tapi saya tidak bisa apa-apa, kecuali didengar,” ucap Danny.

Baca Juga : Danny Buka Turnamen Sepakbola Emmy Saelan Cup I U 40

Tidak lupa Danny Pomanto mengingatkan Jemaat GUPDI agar senantiasa menjaga anak-anaknya dari perilaku yang tidak baik. Jagai Anakta’ bagi Danny bukanlah jargon, melainkan upaya untuk menjaga Makassar secara berkelanjutan, memastikan kota tetap terjaga dimulai dari lingkungan keluarga.

“Sebagai penyempurnaan keimanan kita masing-masing, perlu kiranya agar anak-anakta dijaga dari kegiatan yang merusak, seperti membully temannya, apalagi sampai narkoba. Masa depan kota ini adalah mereka, Jagai Anakta’,” (*)