oleh

Deng Ical Minta Relawan Waspada Corona dan Hindari Sebar Hoax

koranmakassarnews.com — Menyikapi meluasnya penyebaran virus corona di Indonesia khususnya Kota Makassar, Sulawesi selatan, Calon Wali Kota Makassar Dr. Syamsu Rizal (Deng Ical) menghimbau kepada masyarakat Kota dan relawan untuk mematuhi himbauan pemerintah.

Himbauan tersebut disampaikan Deng Ical melalui rilis tim media Minggu, (22/3) sebagai bentuk upaya melindungi relawan dari paparan virus mematikan tersebut.

“Saya Deng Ical menghimbau kepada relawan untuk mencermati himbauan pemerintah terkait social distancing, untuk sementara hindari keramaian, hindari kontak langsung dengan orang lain, kalau perlu dirumah aja kalau tidak ada hal penting dan serta rajin mencuci tangan” Kata Deng Ical.

Ia juga menghimbau bagi relawan yang sudah memilih berdiam diri di rumah untuk mengerjakan hal-hal positif seperti mengerjakan tugas kantor atau menyelesaikan pekerjaan dan tetap menjaga kebersihan lingkungan.

“Yang sedang memilih untuk tidak keluar rumah, sebaiknya membersihkan lingkungan rumahta’, pekarangannya ataupun yang lain, ini bagian dari uapaya menghindari penyebaran virus Covid-19 ataupun penyakit berbahaya lainnya” Kata Deng Ical.

Terakhir Kata Deng Ical, relawan harus berhati-hati dalam mencari informasi ataupun menyebar info yang kebenarannya belum terkonfirmasi.

“Akhir-akhir ini banyak hoax yang beredar melalui media sosial terkait penyebaran virus corona, jadi kalau dapatki berita jangan mudah percaya dan menshare kalau sumbernya tidak terpercaya, kalau itu hoax kennaki UU ITE, jadi bisa panjang lagi urusan” himbau Deng Ical.

Baca Juga : PMI Siap Bekerjasama Dengan Rumah Ibadah Dalam Memerangi Penyebaran Virus COVID-19

Saat ini korban virus corona di Indonesia terus bertambah, tercatat sudan 17 Provinsi yang telah terkonfirmasi ada kasus positif corona dan yang terbanyak DKI Jakarta dengan 267 kasus, sembuh 17, meninggal 23, sementara itu Provinsi Sulawesi selatan tercatat 2 kasus positif dan 1 meninggal.

Berdasarkan update catatan data John Hopkins University, menunjukkan, sebanyak 304.528 kasus terinfeksi, 12.973 orang meninggal dunia, dan 91.676 orang sembuh.