oleh

Dengar Aspirasi Komunitas Seni, Deng Ical Beri Solusi Pengembangan Seni di Kota Makassar

koranmakassarnews.com — Komunitas seniman Makassar menyampaikan aspirasi dan harapan tentang dunia kesenian Kota Makassar kedepan kepada calon Wali kota Makassar, Dr. H. Syamsu Rizal di Warkop 147 Jl. Ratulangi, Makassar, Minggu (22/12/2019).

Deng Ical mengapresiasi para seniman yang tidak pernah lelah untuk berkreativitas meski pemerintah belum maksimal memberikan perhatian penuh terhadap dunia kesenian.

“Saya pribadi Terima kasih karena telah diberi kesempatan untuk mendengar keluhan dan harapan seniman Kota Makassar, meskipun ini auto kritik buat saya juga” kata Deng Ical

Salah seorang seniman Kota Makassar, Rahim Kallo, berkeluh kesah kepada Deng Ical mengatakan bahwa Makassar kita ini kota dunia, tapi belum ada sarana dan prasarana untuk kesenian.

“Kita ini Kota dunia tapi Kota Makassar tidak punya gedung pertunjukan, untuk memacuh kreativitas seniman saya harap kita fokus pada gedung kesenian khusus Kota saya harap ini ada pada Visi Misi Bapak kedepan” ujar Rahim Kallo.

Sedangkan menurut seniman senior Anis Kaba berpedapat bahwa permasalahan seniman di Kota Makassar karena tidak efektifnya lembaga kesenian berperan dikarenakan persoalan kedudukan.

“Dewan Kesenian itu berperan untuk provinsi Sulawesi Selatan, kita mau Dewan kesenian ada untuk khusus Kota Makassar supaya ada yang memikirkan kesenian Kota” Ujar Anis

Deng Ical pada kesempatan tersebut menjawab pertanyaan dan keluhan seniman Kota Makassar serta menawarkan solusi agar pengembangan kesenian Kota Makassar akan berkelanjutan.

“Kota Makassar ini adalah Kota Mice (Meeting, Invention, Convention dan Exebition) tapi giliran mau tampil tidak tempat, Kita lagi memikirkan sebuah wadah yang nantinya akan menampung kreativitas remaja, sudah ada tempat tinggal namanya kita lagi fikirkan” tegas Deng Ical.

baca juga : Begini Cara Deng Ical Peringati Hari Ibu

Deng Ical juga menawarkan kepada seniman Kota Makassar project pengembangan seni Kota Makassar melalui regulasi berupa perwali maupun perda pengembangan seni dan langsung disetujui oleh seniman yang hadir.

“Untuk pengembangan seni kita butuh regulasi semacam perda pengembangan seni Kota Makassar, entah namanya nanti apa, supaya pengembangan seni juga akan berkelanjutan kedepan, sehingga tidak ada lagi istilah seniman tidak punya ruang untuk berkreasi” tutup Ical

Hal tersebut kemudian disepakati oleh seniman “Iya cocok” serentak seniman menerima solusi tersebut. (*)