Muncul gerakan prodemokrasi, anti demokrasi mendung, dan lain sejenisnya. Sebagian dari gerakan demokrasi ini merapat pada kubu Ganjar.
Kubu Ganjar pun luar biasa kerasnya. Mereka menghantam Jokowi. Bahkan Megawati sendiri mengatakan, “Orde Baru Lahir Kembali.”
Saat itu banyak kalangan terpelajar menduga. Betapa nanti elektabilitas Prabowo dan Gibran akan turun drastis sekali. Dan lihatlah nanti dukungan kepada Ganjar akan naik tinggi sekali. Itulah common sense saat itu dari kalangan terpelajar dan aktivis.
Tapi kemudian, berapa minggu setelah itu, yang terjadi justru sebaliknya. Dukungan kepada Prabowo- Gibran naik tinggi sekali. Sebaliknya elektabilitas Ganjar dan Mahfud melorot. Turunnya rendah sekali.
Sebelum Gibran masuk pertarungan, elektabilitas antara Prabowo dan Ganjar itu selalu saling mengalahkan di angka 35% verus 33%.
Setelah datang Gibran, Prabowo naik melejit sekali melampaui 40%. Sementara Ganjar turun melorot di bawah 27%. Inilah data yang ada waktu LSI Denny JA mempublikasikannya di bulan November – Desember 2023.
Banyak sekali kalangan terpelajar yang tak percaya. Pastilah ini manipulasi. Tentu itu hasil abakadabra dari lembaga survei. Mustahil bisa berbuah seperti ini.
Kagetnya sebagian aktivis dan kalangan terpelajar masuk akal. Itu karena mereka tak mendalami politik elektoral. Itu karena mereka berargumen tanpa data hasil riset.
Tapi saya selaku konsultan politik memang sudah memprediksi. Setiap dua minggu, LSI Denny JA melakukan survei dan bisa membaca pergeralkan suara.
Mengapa Gibran menjadi the game changer? Itu karena ia membuat asosiasi Prabowo dengan Jokowi semakin keras, jelas dan terbuka.
baca juga : Gibran Tampil Memukau di Debat Cawapres, Harpen Ali : Don’t Judge the Book by the Cover
Akibatnya berlangsung “eksodus” yang besar sekali. Mereka pemilih yang puas dengan kinerja Jokowi, pergi dari Ganjar ke Prabowo. Sebagian kecil juga pergi ke Anies.
Sekali lagi, dinamika detail itu hanya bisa dibaca oleh mereka yang memiliki data survei nasional.
Gibran yang sebelumnya dipersepsikan tak tahu apa- apa, si Samsul (asam sulfat), ternyata justru the real Game Changer. Saya beberapa kali tatap muka, berdiskusi berdua dengan Gibran, juga intens komunikasi melalui WA dengannya, memiliki pandangan yang berbeda soal Gibran.
Kepada Jokowi juga saya katakan ketika kami jumpa empat mata. Gibran mewarisi bakat politik Jokowi, punya kecenderungan dekat dan peduli pada rakyat. Dan ia satu satunya wakil dari generasi milineal dalam pentas pilpres 2024.
Prabowo sejak awal memang potensial menang pilpres 2024. Tapi kehadiran Gibran membuat pasangan ini mampu bahkan untuk menang satu putaran saja. *