oleh

Denny JA: Golkar dan PSI Berebut “Efek Jokowi”

-000-

Mengapa sebuah partai politik dipilih oleh warga? Apa motif warga memilih partai itu? Ada dua penyebab.

Pertama adalah identitas partai dalam kaitannya dengan pengalaman pribadi warga. Baik Golkar, Gerindra, PDIP sudah memiliki komunitas militannya sendiri. Hadir Party’s ID (Party Identification). Sejak lama warga itu memilih partai yang sama.

Tapi temuan survei LSI Denny JA, 30% dukungan untuk partai itu disumbangkan oleh para calegnya. Warga memilih partai bukan hanya karena daya tarik partai. Sebagian juga itu karena hadirnya caleg yang kuat pesonanya, kuat geraknya, kuat manuver dan mobilisasinya.

Sering terjadi dalam survei, untuk pertanyaan partai mana yang dipilih? Acapkali Gerindra melampaui Golkar. Tapi hasil akhirnya Golkar justru melampaui Gerindra.

baca juga : Denny JA: Mengapa Anies Baswedan Kalah?

Mengapa? Ini karena peran caleg. Umumnya caleg Golkar ini ternyata lebih lihai, lebih berpengalaman, dan memiliki jam terbang lebih tinggi untuk merebut dukungan pemilih.

Jika waktu itu Kaesang terpilih sebagai Ketum PSI lebih awal, mungkin lebih banyak caleg yang datang ke PSI yang lebih memiliki jam terbang. Sehingga para caleg ini akan jauh lebih menyumbangkan suara kepada PSI.

Kini sumbangan suara PSI datang dari Kaesang karena bekerjanya efek Jokowi. Tapi itu tak maksimal. Para caleg PSI dikalahkan oleh para caleg Golkar dalam memainkan “Jokowi effect.”*