oleh

Denny JA: Mengapa Anies Baswedan Kalah?

koranmakassarnews.com — Kesalahan fatal dari tim Anies Baswedan karena mereka merancang strategi politik yang MUSTAHIL untuk menang. Tim ini sudah salah sejak langkah pertama.

Tentu saja, ini tidak dilakukan secara sadar. Semua yang terlibat dalam pilpres pasti ingin menang. Tapi mereka kurang memberi perhatian yang sungguh- sungguh soal apa yang bisa membuat menang dan kalah.

Dari sudut pandang politik elektoral, keseluruhan kampanye Anies memang mampu memberikan pendidikan politik bagi warga negara (civic education). Memang strategi tersebut bisa meramaikan percakapan publik.

Tapi pasti pula, strategi yang dipilih Tim Anies Baswedan hanya akan membawa kekalahan dalam pilpres 2024.

Saya mulai dengan Bobby Fisher. Ia adalah seorang ahli catur Grand Master yang dianggap salah satu dari pemain catur terbesar sepanjang masa. Fisher sangat ahli dalam merancang strategi.

Ini kutipan dari Bobby Fisher: “Jangan melangkah sebelum yakin, itulah langkah terbaik. Jika salah langkah, itu akan membawamu pada kekalahan.”

Kutipan di atas tidak hanya berlaku dalam permainan catur. Kutipan tersebut juga sangat relevan untuk pertarungan politik praktis.

Dalam catur ataupun politik praktis, memang ada banyak langkah di sana. Mulai dari langkah pertama, langkah kedua, hingga langkah ketiga.

baca juga : Denny JA: Akan Baik Baik Saja, Ujung Isu Pemilu Curang, Hak Angket dan Koalisi Baru

Tapi sebenarnya, semua langkah ini ada dalam sebuah kerangka strategi makro. Itu yang paling penting. Sebelum bertarung, kita harus merumuskan strategi makro yang akan menjadi landasan dalam memenangkan hati dan pikiran rakyat.

Langkah demi langkah, isu, dan program itu hanyalah konsekuensi dari kerangka besar strategi yang harus dirumuskan dengan benar. Strategi makro ini sangat menentukan apakah kita akan menang atau kalah dalam pemilihan presiden.

Maka, sila pertama yang harus kita baca adalah opini publik terhadap presiden yang sedang memerintah. Apakah sang presiden (dalam konteks pilpres 2024 adalah Jokowi) masih populer atau tidak?

Mengapa kondisi opini publik terhadap presiden penting? Karena inilah cara yang paling sederhana, cara yang paling mudah, untuk kita mengetahui suasana hati publik saat pilpres. Kita perlu indikator terukur untuk membaca sentimen menyeluruh publik luas yang akan menjadi hakim tertinggi.