oleh

Di Penghujung Rapat Paripurna, Walikota Parepare dan Legislator Gerindra Saling Tunjuk Menunjuk

PAREPARE, koranmakassarnews.com — Pada rapat paripurna tentang Persetujuan bersama antara Pemkot Parepare dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Parepare, terkait Ranperda Penyelenggaraan Kota Layak Anak (KLA) menjadi Perda, sempat bersitegang dan memanas, senin (22/8).

Video pun langsung beredar di YouTube, keduanya pun bahkan saling tunjuk menunjuk, usai beradu mulut saat legislator Gerindra, M. Yusuf Lapanna, menanggapi jawaban Wali Kota Parepare, HM. Taufan Pawe atas pertanyaannya.

Hal itu di picu saat interupsi legislator Yusuf Lapanna, memberikan beberapa pertanyaan. Tiga poin penting yang di tanyakan kepada Wali Kota, kemudian di jawab oleh Wali Kota Parepare. Pertanyaan Pertama, terkait anak jalanan dan pengemis, kedua terkait rapat koordinasi yang tidak pernah di jadwalkan lagi, ketiga terkait penyerahan KUA PPAS yang belum di laksanakan.

. Wali Kota Parepare, HM. Taufan Pawe, awalnya menjawab semua pertanyaan dari Yusuf Lapanna, demikian pertanyaan Kamaluddin Kadir, terkait sewa lapangan PSM Makassar.

Wali Kota Parepare, HM. Taufan Pawe menyampaikan, terkhusus kepada Legislator Partai Gerindra, Yusuf Lapanna terkait siapa yang bertanggung jawab anak jalanan. Pak Yusuf Lapanna, saudara saya lihat banyak berasumsi dan kita harus berbicara faktual. Terkait siapa yang bertanggungjawab, terkait hak-hak perlindungan anak.

“Maafkan saya, saudara Yusuf Lapanna, saya ingin sekali mengatakan bahwa marilah kita melihat permasalahan ini secara faktual. Saya yakin sekali anggota dewan melahirkan Perda KLA ini, dengan pendekatan filosofis dan sosiologis”, kata Walikota Parepare.

Selanjutnya HM. Taufan Pawe menjelaskan, terkait penyerahan KUA PPAS, kami menarik kembali draf yang telah masuk (ke DPRD), sebab saya belum mengoreksi isinya. Saya juga menyalahkan Sekda Kota Parepare, Iwan As’ad yang langsung memasukkan KUA PPAS tanpa persetujuannya. Saya tegas, untuk menarik itu KUA PPAS kita bahas bersama. Demi keseriusan saya, sampai di Padang pun saya bahas. Sayapun kaget, setelah saya pelototi (KUA PPAS), uang miliar harus saya buang. Rupanya banyak titipan-titipan di situ.

baca juga : Ketua DPRD Parepare Tutup Usia

Usai Walikota Parepare, HM. Taufan Pawe menjawab itu, Yusuf Lapanna kembali memberikan intrupsi dan menanggapi jawaban walikota yang menganggap dirinya berasumsi. Termasuk terkait jadwal koordinasi, tidak jalan karena kesibukan anggota dewan perjalanan dinas.

“Terkait fakta anak mengemis, saya sendiri yang berbicara langsung dengan anak-anak tersebut. Sedangkan terkait jadwal koordinasi, saya menilai Walikota mendapat informasi salah dari Sekda yang mengatakan anggota dewan banyak yang perjalanan dinas. Kamipun di DPRD sudah melakukan rapat minimal 3 kali dalam sepekan. Jadi tidak benar adanya informasi yang bapak terima dari Sekda, “Jelas M. Yusuf Lapanna yang merupakan legislator Gerindra.

Dari sinilah berawalnya mulai menyulut emosi Walikota Parepare, HM. Taufan Pawe, mendengar sanggahan tersebut. Keduanya pun akhirnya saling bentak dan saling tunjuk tunjuk, hingga membuat peserta sidang ikut berdiri, sebagian berusaha menenangkan keduanya yang telah tersulut emosi. (Sis)