oleh

Drone Bawah Laut di Selayar Telah Diidentifikasi TNI AL Sebagai Seaglider

JAKARTA, koranmakassarnews.com — Drone bawah laut yang ditemukan nelayan di Selayar telah diidentifikasi TNI AL sebagai seaglider. Ini yang bisa diungkap benda mirip torpedo tersebut.

Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Yudo Margono, menjelaskan soal seaglider ini dalam jumpa pers di Pusat Hidrografi dan Oseanografi (Pushidrosal) TNI AL, Ancol, Jakarta Utara, Senin (4/1/2021). Berdasarkan keterangan Yudo, berikut spesifikasi benda yang ditemukan nelayan bernama Saeruddin (60) kala memancing di lautan Selayar Seaglider di Selayar

Ukuran
– Panjang bodi: 225 cm
– Dua Sayap: masing-masing 50 cm
– Baling-baling (propeller): 18 cm (di bawah bodi)
– Antena: 93 cm

Fitur
– Instrumen mirip kamera di bodi Warna
– Bodi: abu-abu
– Dua ujung: kuning

Drone Bawah Laut di Selayar Telah Diidentifikasi TNI AL Sebagai Seaglider
Ket Foto : Drone Bawah Laut di Selayar

Selanjutnya, hal yang bisa diungkap seaglider ini:
Laksamana TNI Yudo Margono menjelaskan, seaglider ini bisa mendapatkan data oseanografi. Kondisi bawah laut negeri ini bisa terekam oleh drone bawah laut tersebut.

“Alat ini banyak digunakan untuk keperluan survei atau untuk mencari data oseanografi di laut, di bawah lautan,” kata Yudo dalam jumpa pers.
Merujuk pada situs Institut Teknologi Bandung (ITB), oseanografi adalah ilmu yang mempelajari fenomena fisis dan dinamis air laut yang dapat diaplikasikan ke bidang-bidang lainnya, seperti rekayasa lingkungan, perikanan, bencana laut, dan mitigasi. Data-data terkait oseanografi bisa diakses pengguna seaglider ini dari jarak jauh.

“Ini bisa diakses melalui website oleh semua yang bisa mengakses data,” kata Yudo.Seaglider ini bisa digunakan untuk keperluan industri perikanan, pengeboran lepas pantai, riset ilmiah, maupun untuk keperluan militer dan pertahanan. Untuk keperluan militer, seaglider bisa mengungkap kondisi bawah laut.

Ket Foto ; Drone Bawah Laut di Selayar

“Tapi kalau dipakai pertahanan, mungkin bisa digunakan data kedalaman ataupun layer lautan tadi, supaya kapal selam tidak dideteksi,” kata Yudo.

Apabila digunakan untuk mencari jalan kapal selam, maka biasanya jalan yang dicari adalah kedalaman laut yang pekat. Kondisi laut yang pekat dapat menghindarkan pergerakan kapal selam dari deteksi sonar. Maka kapal selam itu bisa lewat tanpa terdeteksi siapapun.

“Dicari kedalaman dan layernya yang pekat atau tidak. Kalau pekat, biasanya kapal selam tersebut tidak dideteksi oleh sonarnya kapal laut atas air. Mereka bisa bertahan melalui rute-rute yang dia lihat di data tersebut kedalaman air lautnya sangat pekat,” kata Yudo.Scott A Jenkins, Douglas E Humphrey, dan Jeff Sherman dari UC San Diego menulis laporan soal seaglider atau underwater glider dalam ‘Underwater Glider System Study, Scripps Institution of Oceanography, Technical Report No 53’, diterbitkan University of California, tahun 2003.

Berdasarkan laporan penelitian itu, seaglider merupakan satu dari banyak model underwater glider. Selain seaglider, ada model bernama Spray dan Slocum. Berikut ini kemampuan underwater glider berdasarkan laporan penelitian tersebut.

Underwater glider bisa melakukan pengukuran suhu dan konduktivitas (untuk menghitung salinitas). Salinitas adalah tingkat kandungan garam air laut.Underwater glider juga bisa melakukan pengukuran arus dan fluoresensi klorofil. Maksud dari fluoresensi klorofil adalah cahaya yang dipancarkan kembali oleh molekul klorofil. Di laut dalam, kondisinya gelap. Alat ini bisa mengukur hamburan optik di kedalaman laut.Terkadang, alat seperti ini juga bisa mendeteksi suara berupa hamburan akustik atau suara ambien.

baca juga : Pj. Walikota Makassar : Komplek TNI AL Lantamal VI Patut Menjadi Contoh Penerapan Manajemen Protokol Kesehatan Covid-19

Navigasi underwater glider dilakukan lewat bantuan GPS, sensor tekanan, sensor kemiringan, dan kompas magnetis.Ada jenis underwater glider yang mampu bertahan dalam tekanan bawah laut yang besar, ada pula yang mampu bertahan dalam tekanan bawah laut yang tidak terlalu besar. Semakin dalam laut, semakin besar tekanannya.

Model underwater glider bernama ‘The Slocum’ bisa sampai kedalaman 200-1.000 meter di bawah permukaan laut.

Model underwater ‘Spray’ bisa sampai 1.500 meter. Jenis underwater glider yang disebut ‘Seaglider’ mampu menyelam sampai 1.000 meter di bawah laut. Rekornya, ada ‘Deep Glider’ yang merupakan salah satu varian seaglider, mampu mencapai 6.000 meter alias 6 km di bawah laut. Glider China mampu mencapai kedalaman sejauh itu pada 2016. (*)