oleh

Ide Cerdas Danny Pomanto Hadirkan Lorong Wisata Tuntaskan Masalah Pendidikan di Makassar

“Pendataan anak di lorong-lorong itu kita fokuskan yang tidak sekolah. Nanti kita sinkronkan datanya dengan Dinsos. Kita turun langsung di semua lorong,” ujarnya.

Tidak hanya sekadar mendata, Disdik juga memiliki program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang akan menampung anak-anak putus sekolah.

“Setiap lorong nanti akan kami buat ruang belajar (semacam PKBM) khusus anak tidak sekolah. Nanti tetap ada ijazahnya, kita ikutkan paket A untuk SD,” jelasnya.

baca juga : Di Hadapan NSF Amerika Serikat, Lorong Wisata Diekspos Walikota Makassar

Jika ada anak yang masih usia sekolah tapi tidak melanjutkan pendidikan maka akan ditarik masuk ke sekolah formal. Jelasnya semua anak harus sekolah. Sedangkan program Seribu Beasiswa Anak Lorong, pihaknya akan berkolaborasi dengan pihak swasta. Termasuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Program kolaborasi ini dikarenakan Disdik Makassar hanya menyiapkan beasiswa untuk 200 anak yakni masing-masing seratus anak untuk SD dan SMP.

“Anggaran kami kan seratus SD dan seratus SMP, jadi program ini nanti kami berkolaborasi dengan swasta. Data ini akan dikoordinasikan dengan Baznas bahwa sekian anak yang butuh beasiswa,” tutupnya. (*)