oleh

Imigrasi Sulsel Pulangkan Satu Keluarga Pencari Suaka Asal Baghdad Irak

MAKASSAR, koranmakassarnews.com — Imigrasi Sulawesi Selatan memulangkan satu keluarga pencari suaka asal Bahgdad. Kepala Rudenim Makassar Alimuddin menyebutkan pemulangan adalah salah satu solusi bila tak ada kejelasan di negara ketiga.

Pemulangan Qader dan lima orang keluarganya Dengan dikawal oleh sebanyak 10 orang petugas Rudenim (Rumah Detensi Imigrasi) Makassar dan dua orang petugas dari Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Selatan, berangkat dari Bandara Sultan Hasanuddin pukul 16.35 WITA menuju Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA0655.

Tiba di Bandara Soekarno-Hatta, petugas lakukan serah terima dengan pihak imigrasi bandara, setelahnya dilakukan proses pemulangan dengan menggunakan maskapai Emirates dari Jakarta pukul 21.15 Wib dan estimasi tiba di Baghdad pada tanggal 18/3 pukul 14.30 waktu setempat.

“Pemulangan sukarela atau AVR menjadi salah satu solusi, baik bagi pengungsi yang tak jelas menunggu penempatan ke negara suaka, juga bagi pemerintah Indonesia dalam mengurangi jumlah pengungsi, oleh karena itu kami sangat mendukung apabila ada pengungsi yang mengajukan AVR, ” ujar Alimuddin

Melanjutkan saat ini jumlah pengungsi dibawah pengawasan Rudenim Makassar sebanyak 1.661 orang yang terbagi dalam 20 shelter di Kota Makassar.

Sementara itu, Ali Qader Mahdi (30th) senang bisa kembali ke negaranya. Ia kembali secara sukarela, setelah ketidak jelasan relokasi ke negara ketiga membuatnya mengambil keputusan memboyong pulang keluarganya kembali ke tanah kelahiran.

baca juga : Masa Pandemi, Titik Layanan Imigrasi Semakin Menjadi

Ali masuk ke Indonesia tidak seorang diri, ia ditemani oleh kedua orang tua beserta istri dan anaknya. Kala itu Ali beserta keluarganya meninggalkan Baghdad dengan harapan untuk mendapatkan suaka karena kerusuhan akibat sektarian yang berkecamuk di Irak.

“Di sana dulu sangat berbahaya, keluarga saya banyak tewas karena bom meledak dimana-mana,” kenang Ali berkaca-kaca.

Kendati pulang dengan suka rela, Ali Qader mengaku masih trauma untuk kembali pulang. Namun ia menerima kabar bahwa kedua orang tuanya, dan kedua saudaranya sakit di Irak. (*)