oleh

IWO : Pembunuhan Bersenpi Terhadap Wartawan di Simalungun Tak Bisa Ditolerir

“Saya rasa ini tugas berat Kapolda. Di samping mengungkap kasus pembunuhan bersenjata api ini, Kapolda juga harus mengungkap tentang penggunaan senjata api dalam tindak kejahatan. Apalagi kita sinyalir pelaku pembunuhan korban cukup terlatih,” kata Yudis.

Terkait kasus ini juga, Yudis memastikan IWO bersama organisasi profesi wartawan lainnya akan terus mengawal kasus ini sampai aparat kepolisian bisa mengusut tuntas dan menangkap para pelaku yang diyakini lebih dari satu orang.

“Jika dibiarkan berlarut-larut, ke depan tentunya akan menjadi preseden bagi jurnalis. Sangat memungkinkan kejadian serupa terjadi dan menimpa rekan jurnalis lainnya karena ada rasa keberatan dari objek pemberitaan,” pungkasnya.

Seperti diketahui, duka kembali menyelimuti dunia jurnalistik di tanah air. Semua terjadi akibat terjadinya tindak kekerasan terhadap wartawan di Sumatera Utara hingga berujung kematian. Korban kali ini adalah Marasalem Harahap, seorang wartawan media online yang biasa beraktivitas melakukan peliputan di Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun.

Pemimpin Redaksi lassernewstoday.com yang akrab disapa Marsal itu ditemukan meninggal dunia di dalam mobil minibus Go Panca berwarna putih BK 1921 WR dengan luka tembakan senjata api di paha sebelah kiri, Sabtu dinihari (19/6/2021).

baca juga : Sambut Harlah ke 9 Tahun, IWO Sulsel Gelar Kegiatan Peduli Diksosekkum

Ironisnya, peristiwa berdarah yang merenggut nyawa Marsal itu terjadi hanya sekitar 300 meter dari kediamannya. Diduga, korban dihabisi persis saat akan pulang ke rumahnya di Huta 7, Pasar 3, Nagori Karang Anyer,  Kabupaten Simalungun.

Kabar pembunuhan yang menyebar cepat sontak membuat geger rekan-rekan korban. Sejumlah jurnalis di Siantar terlihat mendatangi RS Vita Insani, Pematangsiantar setelah jenazahnya dievakuasi warga.

Humas RS Vita Insani Pematangsiantar Sutrisno Dalimunthe yang dihubungi mengatakan, korban dibawa ke RS Vita Insani sekitar pukul 01.00 WIB, dalam keadaan sudah meninggal dunia. Namun Sutrisno enggan menyebut secara detail, karena saat jenazah korban dibawa, ia memang tak berada di tempat.

“Kalau kronologi kita belum bisa sampaikan. Nanti informasi selanjutnya dari pihak yang berwenang ya,” ujar Sutrisno, seraya meminta wartawan untuk bersabar. (iwo)