oleh

Ketua DPD RI Berharap Generasi Muda Pikirkan Persoalan Fundamental Bangsa

“Pandemi juga memberi hikmah kepada kita tentang ketahanan sektor sosial bangsa ini. Terlihat bagaimana negara kesulitan menjangkau masyarakat yang membutuhkan bantuan sosial karena database penerima bantuan belum tertata dengan baik,” paparnya.

Ketahanan ekonomi juga sangat rentan. Mulai dari skala UKM hingga menengah besar. Dimana UMKM yang mengandalkan transaksi langsung di pasar merasakan dampak dari konsekuensi pembatasan sosial.

Sementara marketplace melalui sejumlah Unicorn lebih banyak diisi barang impor dan anak bangsa hanya menjadi dropshipper atau penjual saja.

baca juga : Pengamat : Sudah Saatnya Peran DPD RI Diperkuat

“Oleh karena itu, hikmah-hikmah tersebut harus kita jawab dengan revolusi pemikiran dan kesadaran kognitif kita sebagai bangsa yang besar. Karena memang Indonesia adalah bangsa yang besar,” tegas LaNyalla di acara bertajuk “Peran Generasi Muda Mewujudkan Revolusi Pemikiran di Era Pandemi Covid-19” itu.

Apalagi Indonesia akan menghadapi era Bonus Demografi, puncaknya di tahun 2045. Jumlah penduduk usia produktif yang mendominasi hingga 70 persen dari populasi. Sehingga dibutuhkan lapangan pekerjaan yang mampu menyerap penduduk usia produktif tersebut.

“Itulah yang harus disiapkan, termasuk oleh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri di Indonesia. UIN menjadi instrumen penting dalam menghadapi arus perubahan global, sekaligus sebagai jembatan komunikasi dan hubungan antar negara Islam di dunia. Keunggulan kompetitif tersebut harus dapat dimanfaatkan secara maksimal. Terutama dalam menyongsong kebangkitan ekonomi syariah dan industrialisasi produk halal di dunia,” ucapnya.(*)