oleh

Ketua Satgas Bersama Panglima TNI dan Kabaharkam Polri Tinjau Tempat Isoman Terpusat Rumah Dinas Walkot Semarang

BOR Kota Semarang Turun

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan bahwa Bed Occupancy Rate untuk wilayah Kota Semarang saat ini berada pada angka 57 persen. Pihaknya mengaku bahwa tren keterisian tempat tidur di Kota Semarang telah mengalami penurunan, namun belum signifikan.

“Hari ini kita mencapai 57 persen. Beberapa Rumah Sakit yang tadinya penuh IGD-nya penuh sekarang sudah clear semua. Memang beberapa ICU sejumlah Rumah Sakit masih ada yang penuh, tapi rata-rata beberapa Rumah Sakit sekarang sudah punya ketersediaan tempat tidur,” jelas Hendrar Prihadi.

Sementara itu, pihaknya juga akan menggalakkan upaya tracing kepada masyarakat khususnya bagi kontak erat dan mendorong pelaksanaan program vaksinasi mulai pekan ini.

Sesuai arahan Panglima TNI, maka Pemerintah Kota Semarang akan mendorong sinergitas antara Babinsa, Bhabinkamtibmas, Dinas Kesehatan dan lintas unsur terkait untuk meningkatkan upaya tracing kontak erat dan pelaksanaan program vaksinasi.

“Kami akan mendorong bagaimana menggabungkan Babinsa, Bhabinkamtibmas dan teman-teman Dinas Kesehatan untuk tracing dan vaksinasi mulai Senin ini,” jelas Hendrar.

baca juga : Tinjau Gudang Obat di Bandung, Ketua Satgas Pastikan Kesiapan Bagi Warga yang Isoman

Dalam rangka percepatan penanganan COVID-19, Pemerintah Kota Semarang telah mendirikan enam lokasi yang diaktifkan sebagai tempat isolasi terpusat, yakni Rumah Dinas Wali Kota, Asrama Haji, Asrama UIN, Asrama Wonolopo, Balai Diklat Kota Semarang dan Miracle Health Center.

Adapun data per Senin (26/7), Rumah Dinas Wali Kota memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 101 untuk pasien laki-laki dan 105 untuk perempuan. Adapun yang sudah terpakai yakni 37 tempat tidur untuk pasien laki-laki dan 39 pasien perempuan. Asrama Haji memiliki 52 tempat tidur untuk laki-laki dan 58 untuk perempuan. Sementara yang sudah terisi ada sebanyak 12 laki-laki dan 21 perempuan.

Kemudian Asrama UIN berkapasitas 62 tempat tidur laki-laki dan 62 perempuan. Adapun yang terpakai 9 tempat tidur laki-laki dan 14 perempuan. Selanjutnya Asrama Wonolopo dengan kapasitas 45 tempat tidur laki-laki dan 45 tempat tidur perempuan. Saat ini terpakai 5 tempat tidur laki-laki dan 11 perempuan.

Berikutnya Balai Diklat Kota Semarang ada sebanyak 50 tempat tidur laki-laki dan 50 untuk perempuan. Dari jumlah tersebut saat ini terisi 14 laki-laki dan 11 perempuan. Adapun yang terakhir Miracle Healt Center memiliki kapasitas 50 tempat tidur laki-laki dan 50 perempuan. Sementara yang sudah terisi adalah 8 laki-laki dan 8 perempuan. (*)