oleh

PERKARA Desak Bupati Enrekang Gelar Konpers Terkait Randis Baru 1,6 Miliar

ENREKANG, koranmakassarnews.com — Pergerakan Koalisi Rakyat ( PERKARA) melakukan aksi protes dengan cara bentangkan spanduk bertuliskan ” Kembalikan Randis Serta Meminta Bupati Enrekang menggelar Konferensi Pers” terkait dengan adannya Kendaraan Dinas ( RANDIS) dinilai tidak efesien di masa pandemi dan pemberlakuan PPKM saat ini.

Aksi bentang spanduk dilakukan di beberapa titik diantaranya Patung sapi, Lampu Merah dan Bambu Runcing, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Jum’at ( 24/09/2021).

Harmin Selaku Ketua Pergerakan Koalisi Rakyat ( PERKARA) mengungkapkan bahwa, Bupati Enrekang dinilai luar biasa dengan adanya RANDIS mewah 1,6 miliar yang masuk kategori mobil randis bupati termewah.

Mestinya malu mengeluarkan anggaran sebesar itu untuk RANDIS mewah dengan kondisi pendapatan daerah yang setiap tahunnya hanya dapat memenuhi belanja pegawai serta meningkatnya defisit setiap tahunnya.

“Saya menduga Randis Bupati mustahil akan dikembalikan, tapi setidaknya bupati harus menyampaikan ke masyarakat alasan mobil mewah merk marcedes benz V 260 LWB dengan kontur wilayah dan kondisi jalan yang tidak mendukung menjadi pilihan kendaraan dinasnya” Ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa, janji DPRD Kab . Enrekang yang akan melibatkan teman-teman secara lembaga untuk mebahas persoalan itu, tapi tak kunjung dilakukan oleh institusi yang mengatasnamakan rakyat.

baca juga : Aktivis Curiga, Randis Mewah Bupati Enrekang Diduga Dijadikan Milik Pribadi

Ironisnya lagi, sampai sekarang belum ada kepastian terkait aspirasi yang digaungkan oleh teman-teman Koalisi Masyarakat Menggugat hingga sampai saat ini dan sejauh mana tindak lanjut dari DPRD Kabupaten Enrekang.

“Kami secara lembaga kecewa dengan institusi yang mengatasnamakan rakyat dan bupati enrekang yang tidak berani mengadakan konferensi pers terkait Randis yang jelas menjadi polemik dikalangan masyarakat yang dinilai tidak etis di masa pandemi covid-19” tegas Harmin.

“jika tidak diagendakan konferensi pers secepatnya, maka kami akan mendatangi kantor bupati untuk mendesak kedua kalinya serta melihat sikap dan pertimbangan bupati Enrekang atas kecaman dari berbagai elemen masyarakat yang meminta Randis dikembalikan” tutup Harmin. “(ZF)