oleh

Perspektif Filsafat Kebijakan Publik, Telaah Kritis Atas Manajemen Kebijakan Publik

Sedangkan menurut George R. Terry dan Leslie W. Rue dalam pandangannnya yang ditulis dalam bukunya Dasar-Dasar Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud nyata. Sedangkan definisi Manajemen Publik yaitu manajemen instansi pemerintah. Overman mengemukakan bahwa manajemen publik bukanlah “scientific management” meskipun sangat dipengaruhi oleh “scientific management”. Manejemen Publik bukanlah “policy analysis”, bukanlah juga administrasi publik.

Manjemen publik adalah suat studi interdisipliner dari aspek-aspek umum organisasi, dan merupakan gabungan antara fungsi manajemen seperti planning, organizing, dan controlling di satu sisi, dengan SDM, keuangan, fisik, informasi dan politik di sisi lain. Woodrow Wilson mendesak agar ilmu administrasi publik segera mengarahkan perhatiannya pada orientasi yang dianut dunia bisnis, perbaikan kualitas personel dalam tubuh pemerintah, aspek organisasi dan metode-metode kepemerintahan. Empat prinsip dasar bagi studi administrasi publik yang mewarnai manajemen publik sampai sekarang yaitu :

  1. Pemerintah sebagai setting utama organisasi;
  2. Fungsi eksekutif sebagai fokus utama;
  3. Pencarian prinsip-prinsip dan teknik manajemen yang lebih efektif sebagai kunci pengembangan kompetensi administrasi, dan
  4. Metode perbandingan sebagai metode studi dan pengembangan bidang administrasi publik (Perry dan Kraemer dalam Keban, 2008:100).

Dimana terdapat Lima Fungsi Utama Manajemen menurut G.R. Terry dan L.W. Rue yaitu :

  1. Planning, yaitu menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama suatu masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu.
  2. Organizing, yaitu mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatankegiatan itu.
  3. Staffing, yaitu menentukan keperluan-keperluan SDM, pengerahan, penyaringan, latihan, dan pengembangan tenaga kerja.
  4. Motivating, yaitu mengarahkan atau menyalurkan perilaku manusia kearah tujuan-tujuan.
  5. Controlling, yaitu mengukur pelaksanaan dengan tujuan-tujuan menentukan sebab-sebab penyimpangan dan mengambil tindakantindakan korektif dimana perlu.

Penulis : Andi Nurhaldin NH (Mahasiswa Ilmu Administrasi Publik Pascasarjana Universitas Negeri Makassar)