oleh

Ribka Tjiptaning Tolak Divaksin, Arqam Azikin : Kemana Kamu 5 Bulan Lalu?

“Jangan sekarang terlambat anda sebagai anggota DPR-RI kenapa anda tidak ngomong 5 atau 6 bulan lalu, anda jangan membalik-balik kondisi atau situasi seperti ini, seolah-olah anda hebat dengan konteks ini di DPR,” lanjutnya.

“Gaya komunikasi politik seperti ini mudah dicermati, ini akan menjadi pertanyaan apa yang anda kerjakan 5 atau 6 bulan lalu di Komisi IX, coba anda bukakan datanya kalau anda gentleman buka tentang vaksin ini, jangan sepotong-potong ngomongnya kepada rakyat Indonesia,” tegasnya.

“Anda katakan tidak mau divaksin, siap bayar denda, iya, anda kan punya dana, punya tunjangan, dan gaji yang besar di DPR, kalau rakyat mau bayar pakai apa? Anda ngomong untuk kepentingan pribadi bukan kepentingan rakyat,” kesal pengamat politik dari Unismuh ini.

“Seharus anda larang penggunaan vaksin ini sejak 5 atau 6 bulan lalu, Presiden, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda sudah demostratif dengan menyuntikkan vaksin, anda ngomong lagi bahwa sinovac adalah barang rongsokan, beberapa hari belakangan ini,”

“Anda tidak mau di vaksin, anda ini anggota DPR-RI, Pejabat Negara, ingat rakyat Indonesia, DPR ini adalah pejabat negara jangan selentingan ngomongnya, anda harus bertanggung jawab secara moral,
di mana nilai pejabat, sepertinya orang ini hanya mencari panggung politik, selama ini kerja-kerjanya di parlemen tidak jelas.”

“Buktikan bahwa vaksin ini tidak efektif! Anda saya kasih waktu dalam 2 minggu ini, untuk memberi penilaian bahwa vaksin ini tidak efektif. Kalau anda tidak dapat memberi jawaban, anda mundur dari Komisi IX,” tandas pendiri sekolah kebangsaan ini.

baca juga : Penasehat Ansor Imbau Masyarakat Dukung Program Vaksinasi

Menurut Arqam, Pengurus PDIP harus memanggil orang ini, karena oknum anggota DPR seperti ini telah mempermalukan partainya.

Arqam juga menantang Ribka yang kerap dipanggil Mbak Ning ini untuk debat.

“Saya menunggu anda untuk debat di hadapan rakyat Indonesia melalui siaran TV nasional, tujuannya agar jadi pembelajaran politik bagi anggota DPR, buktikan dia bela rakyat atau sekedar kepentingan “panggung politik” personalnya saja, Arqam mengakhiri pembicaraanya di laman akun instagram miliknya.

Saat dihubungi lewat pesan WhatsApps, kepada redaksi Arqam menegaskan bahwa apa yang dilakukannya itu tujuannya agar supaya dia (Ribka) jangan bikin gaduh saja tanpa kejelasan apa yang dia perjuangkan untuk rakyat.