oleh

Rudenim Makassar Kawal Pengungsi asal Afganistan menuju Bandara Soekarno Hatta

MAKASSAR, koranmakassarnews.com — Rumah Detensi Imigrasi Makassar (Rudenim) Kemenkumham Sulawesi Selatan melakukan pengawalan pemberangkatan terhadap satu orang Pengungsi asal Afghanistan ke TPI Bandara International Soekarno-Hatta (22/12).

Setelah 7 tahun ‘menunggu’ di Kota Makassar,  Mohammad Mahdi (30th), pengungsi laki-laki asal Afganistan akhirnya diberangkatkan ke Negara Australia dalam rangka Resettlement (pemukiman kembali).

Beruntung bagi Mahdi, karena tahun 2021 ini berdasarkan data Rudenim Makassar hanya enam pengungsi yang berkesempatan mendapatkan resettlement.

Alimuddin selaku Kepala Rudenim Makassar mengatakan bahwa pemberangkatan pengungsi dalam rangka Resettlement tahun 2021 memang berkurang, hal ini dikarenakan kebijakan pengurangan penerimaan dari negara-negara suaka, ditambah lagi dengan adanya larangan bepergian karena Pandemi Covid-19.

Berbeda dengan tahun 2020 lalu, jumlah resettlement jauh lebih banyak, yaitu dilaksanakan  terhadap 46 pengungsi dengan negara tujuan adalah Kanada, Australia dan USA.

Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Sulawesi Selatan, Dodi Karnida menambahkan berkurangnya jumlah resettlement tahun 2021 kemungkinan besar juga  akibat kebijakan pemerintahan negara penerima yang dipengaruhi oleh situasi di Afghanistan sehingga menimbulkan gelombang pengungsi baru.

“Tentu saja harapan kita ke depan, situasi keamanan dunia semakin kondusif sehingga aliran penempatan pengungsi dari Indonesia khususnya dari Makassar, semakin meningkat.” Ujar Dodi.

baca juga : Rudenim Makassar Lakukan Monev Penggunaaan E-Motion ke Pengungsi Luar Negeri

Terkait kebijakan penempatan pengungsi yang terus berkurang, Alimuddin mengatakan bahwa ada solusi lain selain resettlement, yaitu AVR (Assisted Voluntary Returned/ pemulangan kembali secara sukarela).

“Tahun 2020 AVR telah dilakukan terhadap 12 orang pengungsi, Alhamdulillah tahun ini meningkat menjadi 16 orang yang telah dipulangkan secara sukarela ” terang Alimuddin.

Proses Pengawalan

Sebanyak dua orang petugas dari Rudenim Makassar melakukan pengawasan dalam bentuk pengawalan pemberangkatan. Mereka berangkat dari Bandara Sultan Hasanuddin dengan menumpang Pesawat Garuda Indonesia kemudian tiba di Bandara International Soekarno-Hatta pada pukul 13.45 Wib. Selanjutnya dilakukan serah terima ke petugas Imigrasi Bandara Soekarno Hatta.

Mahdi berangkat ke Australia dengan menggunakan pesawat Singapore Airlines pada tanggal 23 Desember dini hari.

“Harapan kami, bagi pengungsi yang negaranya sudah aman, silahkan untuk mengajukan AVR ke UNHCR dan IOM, daripada mereka mengharapkan resettlement yang trendnya selalu berkurang,” kata Alimuddin. (*)