oleh

Santunan Kecelakaan Jasa Raharja Sulsel Hingga September 2023 Mencapai 87,5 Milliar

MAKASSAR, koranmakassarnews.com — PT Jasa Raharja cabang Sulawesi Selatan mencatat hingga September 2023 telah menyalurkan santunan terhadap korban kecelakaan sebesar 86,50 Milliar kepada ahli waris baik korban luka-luka maupun meninggal dunia, jika di bandingkan dengan periode yang sama tahun lalu ini ada peningkatan 4,33 persen

Ini sejajar dengan peningkatan jumlah kasus kecelakaan yang meningkat 7,17 persen jika dibandingkan dengan tahun yang lalu

Hal ini di ungkap oleh Kepala Cabang Jasa Raharja Sulawesi Selatan Muhammad Iqbal Hasanuddin kepada sejumlah wartawan di Kantornya Jalan Dr Ratulangi Kota Makassar, Selasa (10-10-2023) siang tadi

“Tentunya ini sesuatu hal yang sangat memprihatikan kami di Jasa Raharja dan juga menjadi keprihatinan seluruh stakeholder agar supaya bagaimana masyarakat menyadari tentang pentingnya tertib lalu lintas, pentingnya menjaga keselamatan diri dan orang lain di jalan raya” ungkap Muh.Iqbal.

Adapun beberapa hal yang kita tidak bisa santuni, mungkin kita bersama-sama melihat bahwa saat ini mudahnya anak-anak kita mengikuti trend yang ada di Media Sosial (medsos) meskipun itu sebenarnya tidak di benarkan secara aturan hukum

“Seperti misalnya anak-anak yang menahan dengan sengaja kendaraan bermotor yang melaju di jalan raya. Ini semuanya hanya demi konten, maka hal yang seperti ini tidak akan di santuni oleh Jasa Raharja” kata Iqbal

Karena itu dengan sengaja yang sama halnya dengan perbuatan bunuh diri. Jadi kami berpesan ini jangan di ikuti oleh seluruh masyarakat khususnya para anak yang bermain-main di jalan raya karena itu sangat membahayakan dirinya sendiri.

baca juga : Walikota Makassar Terima Kunjungan Jasa Raharja Sulsel, Bahas Optimimalisasi Pembayaran PKB

“Jadi memang data yang kami olah berdasarkan penyerahan santunan itu dinominasi oleh socia produktif yang pekerjanya adalah pelajaran dan mahasiswa” jelas Iqbal

Iqbal mengungkap, nah upaya yang kita lakukan untuk menyadarkan mereka dengan mengadakan beberapa kegiatan sosialisasi ke sekolah, ke kampus dengan melakukan kegiatan pengajar peduli keselamatan lalu lintas

“Program ini sebenarnya bagaimana kita atau guru menyampaikan kepada siswa dan mahasiswa agar tertib di jalan, hati-hati pada saat pulang ke rumah karena orang tua menunggu dirumah” jelasnya

Program-program seperti ini sebenarnya sudah banyak dilakukan oleh stakeholder lainnya, tapi kita lebih menyentuh kepada aspek fisiologis si anak ini, karena setiap saat kami menyampaikan itu akan terbentuk di benaknya bahwa saya ini harus berhati-hati di jalan raya. (Firman Dhanie)