oleh

Tidak Sah, Rapid Test Travel Tidak Diketahui Dinas Kesehatan Kota Parepare

PAREPARE, koranmakassarnews.com — Pusat penjualan tiket kapal laut dan pesawat, tour dan travel yang berada di wiliyah Kota Parepare, selain menyediakan jasa tiket, mereka juga menyediakan tempat rapid test untuk penumpang. Dengan harga mulai berpariasi mulai dari Rp. 320 ribu sampai Rp. 280 ribu, lebih murah di bandingkan yang tersedia di Pemerintah Kota Parepare, rabu (1/7/2020).

Karyawan PT. Mirama Travel, Taufik mengatakan, pelayanan rapid test di lakukan dokter, analis, beserta admin dari klinik. Dalam pelayanan itu, jika di temukan yang reaktif akan di rujuk dan kami baru buka hari ini. Pelayanan kami sudah sesuai prosedur yang ada dan kami datangkan dokter dari klinik. Ini kita lakukan, untuk mempermudah penumpang.

Sedangkan Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Parepare, yang juga Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Parepare, Hj. Halwatiah menyatakan, kami akan turun terkait adanya pelaksanaan rapid test yang di luar kendali Dinas Kesehatan dan melaksanakan tindak lanjut terhadap tempat – tempat pengambilan surat keterangan rapid test yang berada di wiliyah Kota Parepare.

“Sebab adanya aturan yang mengatur tentang pengambilan surat keterangan rapid tes, nomor 02,01 Kementerian Kesehatan Tahun 2020, bahwa tidak di benarkan mengeluarkan surat keterangan rapid tes, kalau belum memiliki ada izin dari Dinas Kesehatan setempat”, kata Hj. Halwatiah.

baca juga : Dana Refocusing Covid-19 BPBD Parepare yang Digunakan, Ini Itemnya

Lebih lanjut Hj. Halwatiah menjelaskan, jadi surat keterangan rapid tes yang di keluarkan oleh pihak travel di Kota Parepare itu tidak sah, sebab mengeluarkan rapid tes tanpa seizin oleh Dinas Kesehatan Parepare, kecuali Prodia. Pihak travel adakan rapid test, tanpa memperhitungkan seharusnya mempunyai izin dari Dinas Kesehatan dan sampai hari ini belum ada travel yang berkoordinasi. Sedangkan harga rapid Test yang ada di Pemerintah Kota Parepare, sekitar harga Rp. 400 Ribu, masyarakat yang berkepentingan pribadi tidak gratis.

“Terkait aturan mainya, seharusnya pihak travel lebih tanggap, melihat apakah sudah layak melakukan rapid test atau tidak. Jangan menunggu bola, seharusnya travel jemput bola. Karena kalau sudah mempunyai travel, pasti sudah tau aturan – aturan main, “Tutupnya. (Sis)