oleh

Tim Pengabdian Masyarakat Prodi Pariwisata FIB Unhas Latih Pemandu Wisata Kabupaten Sinjai

SINJAI, koranmakassarnews.com — Program Studi S1 Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin (FIB-UH) melakukan pengabdian masyarakat untuk kali pertama. Kegiatan ini mengangkat tema Pelatihan Pemandu Wisata untuk Destinasi Wisata Budaya bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sinjai.

Pengabdian masyarakat menjadi salah satu tuntutan perguruan tinggi dalam melaksanakan tri dharma perguruan tinggi. Hal ini mendorong setiap program studi melakukan kegiatan tersebut, termasuk Prodi Pariwisata.

Pelatihan pemandu wisata ini, peserta diharapkan dalam mendapatkan pengetahuan teknik pemanduan dan kemampuan bahasa asing Bahasa Jepang dan Bahasa Inggris. “Pariwisata menjadi perhatian dinas terlebih tahun ini, 2 desa wisata Sinjai meraih penghargaan tingkat nasional. Pihaknya baru saja menyelesaikan beberapa agenda pelatihan kepariwisataan salah satunya pemanduan wisata.

“Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap, peserta pelatihan dapat memperdalam pengetahuannya di bidang pemanduan, terkhususnya pemanduan kebudayaan, apalagi kami memiliki beberapa potensi wisata budaya baik yang berada di pusat kota Sinjai maupun di kecamatan lainnya.” Tutur Tamzil Binawan AP., M.Si., Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten saat membuka acara pelatihan di Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sinjai, kamis (14/12/23)

Kepala Program Studi Pariwisata FIB UH, Dr. Supriadi, M.A. menyampaikan bahwasanya ini kali pertama Prodi Pariwisata melakukan kegiatan pengabdian masyarakat, mengingat prodi ini berdiri baru dua tahun dan mahasiswanya masih dua angkatan. Adapun keberadaan Prodi Pariwisata dibawah naungan Fakultas Ilmu Budaya menitikberatkan pada pengembangan kawasan wisata budaya dan kebudayaannya.

Salah satu dosen Pariwisata yang juga menjadi pemateri pada kegiatan ini, Syahrul Syam, mengemukakan antusias peserta yang tinggi dalam memahami percakapan sapaan kepada wisatawan berbahasa asing yakni bahasa Jepang dan bahasa Korea.

baca juga : Tren Wisatawan airasia MOVE 2023: Harga menjadi Faktor Utama Penentu Preferensi

Menurutnya, kemampaun bahasa asing terutama kedua bahasa ini menjadi penting dikarenakan karakter wisatawannya yang lebih senang berbahasa dengan bahasanya dibandingkan menggunakan bahasa Inggris. Ini juga menjadi alasan wisatawan asal Jepang dan Korea apabila melakukan perjalanan ke luar negeri cenderung menggunakan jasa penerjemah bahasa asing.

Kegiatan ini diawali dengan pembukaan oleh sambutan Ketua Prodi S1 Pariwisata dan dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kepariwisataan Kabupaten Sinjai. Kegiatan ini juga disertai agenda penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Fakultas Ilmu Budaya dan Implementation Agreement (IA) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dengan Prodi S1 Pariwisata Unhas.

Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 12-13 Desember 2023 di Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan; dan Benteng Balangnipa Kabupaten Sinjai. (*)