oleh

Warga Kepulauan Terluar Pangkep Kesulitan Gegara Kapal Perintis Berhenti Beroperasi

PANGKEP, koranmakassarnews.com — Kapal perintis KM. Amukti Palapa dan Kapal Perintis Sabuk Nusantara 66 yang melayani pelayaran antar pulau diwilayah kepulauan terluar kabupaten Pangkep menuai kecaman dari masyarakat pulau,

Pasalnya penghentian pengoperasian kapal dilaksanakan secara bersamaan yang berakibat berhentinya pelayanan pelayaran bagi masyarakat pulau Pangkep sementara diketahui kapal tersebut tidak docking secara bersamaan melainkan tetap menunggu jadwal docking masing-masing.

Muhammad Ramli salah seorang tokoh masyarakat asal Liukang Tangaya kabupaten Pangkep mengatakan kepada awak media, minggu (23/10/22) bahwa seharusnya proses penghentian pengoperasian tidak di laksanakan secara bersamaan karena jadwal dockingnya juga berbeda dan menunggu antrian.

baca juga : Nelayan Pangkep Meradang Gegara Terbitnya Perbup Nomor 629 Tahun 2022 Tanpa Musyawarah

Dia meminta kepada Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut (Ditlala) agar dilakukan percepatan jadwal docking untuk kapal tersebut, selain itu harapannya kedepan ketika kapal yang melayani masyarakat pulau berhenti beroperasi maka Ditlala dan pihak berwajib lainnya menyediakan kapal pengganti yang melayani rute rute sebelumnya dengan kriteria kapal layak dan nyaman bukan kapal cargo yang mengakibatkan penumpang berdesak desakan.

“Dan berpotensi terjadi bahaya bagi penumpang agar masyarakat bisa terlayani dengan baik apalagi dalam hal pelayanan semua sudah disediakan anggaran oleh negara”, tutup Ramli yang akrab disapa anak pulau. (*)