oleh

Zulkifli Thahir : Makassar Butuh Penataan Kota yang Lebih Rapi

MAKASSAR, koranmakassarnews.com — Polemik rencana pembangunan jalur kereta api di Kota Makassar antara konsep darat (at grade) dan konsep melayang (elevated) terus menuai pro kontra dan beragam komentar.

Salah satunya datang dari Ketua PW IWO Sulsel, Zulkifli Thahir yang menurutnya konsep yang ditawarkan oleh Walikota Makassar sudah berkesesuaian dengan tata ruang di Makassar 2015 dengan jalan arteri yang telah ditetapkan menjadi Perda.

Namun, saat itu kereta api di Kota Makassar telah disepakati dalam rapat bahwa konsepnya adalah elevated (melayang), sehingga di rancanglah jalan arteri, dengan menyisakan 5 meter di median sebagai persiapan kereta api.

“Pak Wali Kota Makassar pun sudah menjelaskan secara teknis, mengapa konsep elevated menjadi hal yang penting dalam pembangunan rel kereta api di Makassar karena untuk menyesuaikan dengan tata ruang kota”, jelas Abang Chule sapaan akrabnya, kamis (18/8/22).

baca juga : Polemik Jalur Kereta Api, Walhi: Jangan Rampas Tanah Rakyat!

Hal yang sangat disayangkan, karena adanya proses perubahan konsep tidak melibatkan pihak Pemerintah Kota Makassar sama sekali. Sehingga polemik ini terjadi, pungkas Abang Chuleq

Jika menggunakan konsep itu (grounded, landed, at grade) menurut Walikota Makassar maka dibutuhkan pembebasan lahan 50 meter, sedangkan dengan konsep elevated hanya 5 meter, belum lagi harus membangun banyak jembatan untuk kelancaran arus yang terputus dikarenakan pembangunan rel kereta api secara grounded atau landed,” tutupnya. (*)