oleh

26 Februari 2013 : Kecelakaan Balon Udara Luxor Mesir, Paling Mematikan Dalam Sejarah

koranmakassarnews.com — Kecelakaan balon udara Luxor 2013 adalah kecelakaan jatuhnya sebuah balon udara panas di Luxor, Mesir pada tanggal 26 Februari 2013, pukul 07.00 Waktu Standar Mesir. Kecelakaan itu mengakibatkan 19 orang meninggal dunia, 18 meninggal di tempat dan satu orang lagi meninggal di rumah sakit sejam kemudian.

Ini adalah kecelakaan balon udara paling mematikan dalam sejarah, melebihi kejadian kecelakaan balon udara Alice Springs 1989, di Wilayah Utara, Australia.

Balon udara panas adalah sebuah teknologi penerbangan pertama oleh manusia, ditemukan oleh Montgolfier bersaudara di Annonay, Prancis pada 1783. Penerbangan pertama dengan manusia diadakan pada 21 November 1783, di Paris oleh Pilâtre de Rozier dan Marquis d’Arlandes. Balon udara panas dapat dikendalikan dan bukan hanya dibawa angin yang dikenal dengan airship atau thermal airship.

baca juga : 25 Februari 1966 : Presiden Soekarno Membubarkan Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI)

Ide awal dibalik balon udara panas yang kita kenal sekarang telah ada sejak lama. Archimedes, seorang ahli matematika Yunani kuno telah menggambarkan prinsip mengapung lebih dari 2000 tahun yang lalu. Pada abad ke-13, peneliti Inggris Roger bacon dan filsuf jerman Albertus Magnus, keduanya pernah menyampaikan teori tentang mesin terbang.

Namun belum ada yang menjadi kenyataan sampai akhirnya pada musim panas 19 Sept 1783, dihadapan Raja Louis XVI, Montgolfier bersaudara, Joseph dan Etienne menjadikan domba, bebek dan ayam sebagai penumpang pada penerbangan perdana di atas Prancis selama delapan menit. Dua bulan kemudian Marquis Francois dan Pilatre menjadi dua manusia pertama yang terbang. (sumber wikipedia)