oleh

Belajar Budaya “Maluku Pung Carita”

JAKARTA, koranmakassarnews.com — Komunitas Perempuan Berkebaya berkolaborasi dengan komunitas Ina Gandong menyelenggarakan kegiatan edukasi budaya bertema “Maluku Pung Carita” atau Maluku Punya Cerita pada Sabtu (27/5) di Aula Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin di Jakarta.

Acara edukasi budaya dihadiri perwakilan dari puluhan komunitas perempuan dan pencinta dan penggerak budaya yang ada di Jabodetabek dan dihadiri oleh Ketua Komisi Nasional Indonesia Dr. Itje Chodidjah yang dalam sambutannya memberikan penjelasan mengenai pendaftaran sebuah elemen budaya menjadi warisan budaya dunia tak benda ke badan PBB urusan pendidikan dan kebudayaan UNESCO secara sendiri atau single nomination atau bersama-sama dengan negara lainnya secara bersama-sama atau multi-national nomination.

Hal ini terkait dengan informasi adanya rencana Indonesia untuk bersama dengan Belanda mengajukan cara memakan papeda yang merupakan salah satu kekhasan budaya kuliner dari Maluku sebàgai warisan budaya dunia tak benda ke UNESCO.

“Pulau Buru memang jauh dari Pulau Saparua. Maluku memang gudang keragaman budaya. Yuk, dukung pengajuan slurping (papeda) sebagai warisan budaya dunia,” ujar Dr. Itje saat menutup sambutannya dengan sebuah pantun.

 

Slurping atau menyeruput atau yang dikenal orang Maluku sebagai hisap papeda adalah cara memakan makanan pokok khas Maluku ini.

Dalam acara ini, tamu undangan disuguhkan dengan penganan khas Maluku seperti ampas tarigu yang merupakan roti khas setempat, nasi pulit unti dan gogos semacam lemper yang dibakar.

Acara utama adalah belajar membuat papeda dan bagaimana cara memakannya atau slurping papeda. Kemudian dilanjutkan dengan memperkenalkan busana tradisi dan wastra Maluku, khususnya beragam corak tenun dari Tanimbar.

Kebaya Maluku yang beragam serta peruntukkannya dengan penggunaan baju cole sebagai pakain dalamnya diperkenalkan kepada para tamu, termasuk juga baju kurung dari Maluku yang dikenal sebagai baju cele dengan berbagai peruntukkannya termasuk untuk pakaian pengantin.

Lalu ada kebaya dansa yang merupakan pakain tradisi laki-laki di Maluku.

baca juga : Menggoda Lidah dan Mata: Menikmati Harmoni Kuliner, Pemandangan Memukau, dan Keajaiban Budaya Bali di Restoran Taroo, Ubud

Bicara soal Maluku tidak lengkap dengan lagu-lagu dan tarian. Persembaha lagu dari Noel Risakotta berjudul Kapitan Pattimura menegaskan tujuan penyelenggaraan acara edukasi budaya tersebut yaitu dalam rangka memperingati hari Pattimura yang jatuh pada tanggal 15 Mei, peringatan hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei dan hari lahir Pancasila pada 1 Juni.

Lagu Papaceda dibawakan oleh Faye Risakotta yang merupakan vokalis JFK bersama dua saudara laki-lakinya Josh dan Kaleb.

Penampilan Biola Cantik mengantar tamu undangan turun menari dengan persembahan lagu Waktu Hujan Sore-Sore.

Kegiatan belajar budaya Maluku ditutup dengan menyanyikan lagu Gandong oleh semua yang hadir yang merupakan lagu persaudaraan masyarakat Maluku.