oleh

Bentuk Karakter Humanis Dan Religius Sejak Dini, Murid RA Al Hidayah Sambangi Panti Asuhan

MAKASSAR, koranmakassarnews.com — Peserta didik RA. Al-Hidayah atau PAUD setingkat Taman Kanak-kanak (TK) yang beralamat di jalan DR. Leimena Lr 10 No. 119B Makassar melakukan kunjungan sekaligus penyerahan bantuan berupa paket sembako ke panti asuhan Husnul Khatimah yang beralamat di Jalan Daeng Hayo Lorong 3 Makassar pada Jum’at 14 April 2023.

Pelaksanaan kegiatan di bulan Ramadhan mengambil lokasi di panti asuhan yang membina sebanyak 32 orang anak ini bertujuan untuk memupuk jiwa sosial dan rasa kepedulian sesama sejak usia dini kepada anak-anak peserta didik RA. Al-Hidayah dimana paket bantuan sembako yang diserahkan merupakan hasil sumbangan dari orang tua peserta didik.

Dalam sambutannya pembina panti asuhan Husnul Khatimah ustadz Safri, A. MA menyambut baik kedatangan peserta didik RA. Al-Hidayah dan sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan dikarenakan saat ini anak-anak di panti binaannya sedang melaksanakan ibadah puasa.

Salah satu pengajaran RA. Al-Hidayah Andi Rachmi Dwi Putri atau yang akrab disapa ibu Wiwik saat ditemui oleh awak media mengatakan bahwa kegiatan ini sebenarnya merupakan kegiatan tahunan dari RA. Al-Hidayah yang bertujuan untuk melatih rasa empati sesama serta menumbuhkan jiwa sosial kepada anak didiknya sejak usia dini.

baca juga : Tinjau Implementasi Hasil Studi Tiru, Ketua PKK Makassar Tekankan Pendidikan Karakter Sejak Dini

“Agar kelak apabila sudah dewasa mereka memiliki kepedulian sosial terhadap sesama terutama kepada orang-orang yang kurang beruntung”, jelas Ibu Wiwik.

Ditempat yang sama Sriyanto Nurdin orang tua murid bernama Safaraz Ihsan Fadillah yang di panggil Fadhil oleh teman-temannya mengatakan sangat menyambut baik kegiatan ini karena nilai-nilai sosial dan religius dari kegiatan ini sangat tinggi sehingga anak-anak yang belajar di RA. Al-Hidayah.

“Nantinya bukan saja memiliki kemampuan akademik yang baik akan tetapi juga memiliki karakter yang humanis dan religius”, pungkas Sriyanto Nurdin. (*)