oleh

Catatan Pinggir Syawalan Pemuda Muhammadiyah Sulsel di Red Corner Makassar

MAKASSAR, koranmakassarnews.com — Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sulawesi Selatan yang di komandoi Elli Oscar segera mengakhiri masa jabatannya dan akan melaksanakan Musywil di kota Makassar pada tahun ini.

Dalam rangka mencari figur calon ketua PW PM Sulsel periode 2024-2028 PW PM Sulsel bersama lintas angkatan alumni PW PM melaksanakan Syawalan di Red Corner Cafe, ahad 14 April 2024  hadir dalam acara itu H. Syahrir Noer pengurus PW PM Sulsel era 60 an, hadir pula Dr. H. Syaiful Shaleh, Abdul Rachmat Noer, Dr. dr. Andi Afdal Abdullah dan sejumlah mantan pengurus yang pernah berproses dan membaktikan diri di Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sulawesi Selatan dari periode ke periode.

Syawalan yang dikemas dalam bentuk diskusi round table yang di pandu Ahmad yang juga salah satu kandidat ketua PW PM Sulsel sangat efektif dalam mengumpulkan ide-ide, gagasan gagasan baru untuk calon Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sulsel periode selanjutnya .

Sambutan Dr. dr. Afdal Abdullah yang juga sebagai direktur SDM BPJS kesehatan pusat menekankan sudah saatnya Pemuda Muhammadiyah dan angkatan muda Muhammadiyah tarung diluar, “adek adek dan teman teman semua sudah harus bisa bertarung diluar ranah Muhammadiyah , banyak sektor dan bidang pekerjaan yang di butuhkan oleh publik dan pemuda Muhammadiyah dan AMM berpotensi untuk merebutnya tapi kadang kadang kita asyik di dalam, besar dalam kandang sendiri tapi kurang atau sulit bersaing dengan kompetitor dari luar , padahal dari segi SDM kita sudah sangat mumpuni , tempaaan dan perkaderan kita di Muhammadiyah sangat luar biasa, bahkan sulit dikalahkan oleh ormas dan organisasi lain di luar sana”.

“Tapi kelemahan kita tidak terkonsolidasi dengan baik , tidak terorganisir dan tidak by design”. tegasnya.

Hal senada juga disampaikan Abdul Rachmat Noer yang juga mantan ketua PW PM Sulsel periode 2007-2011 menyampaikan bahwa kondisi pemuda Muhammadiyah Sulsel sebelum dia menjadi ketua lebih bersifat inferior bahkan hanya sebagai subordinasi dari ormas dan kelompok lain, hanya di beri ruang untuk banyak doa di acara acara pemerintahan atau KNPI.

“Padahal sebenarnya bisa di ubah menjadi superior dan menjadi pemegang peranan utama dalam semua lini kehidupan, dan saya telah membuktikan itu dengan mendorong sebanyak banyaknya kader PM dan AMM menjadi penyelenggara Pemilu dan itu berhasil”, jelas Rachmat

Pada sisi lain H. Syahrir Noer sebagai sesepuh Pemuda Muhammadiyah Sulsel angkatan 60 an selalu menghimbau agar kader itu harus professional, baik sebagai administrator maupun sebagai kreator sebuah acara atau kegiatan.

Dirinya mengatur protokol acara Muhammadiyah sudah 40 tahun dan Alhamdulillah semua berjalan dengan baik , baik acara tingkat lokal maupun nasional , demikian pengarsipan dokumen Muhammadiyah dan Pemuda masih tersimpan rapi sambil memperlihatkan SK, piagam dan ID Card didepan peserta Syawalan dimana arsip yang diperlihatkan sudah berusia 50 tahunan yang lalu sungguh sebuah apresiasi penataan dan penyimpanan dokumen yang luar biasa.

Syahrir Noer menegaskan bagi pemuda Muhammadiyah yang ingin belajar pelatihan keprotokoleran dan pengarsipan saya siap menjadi narasumber.

baca juga : Kompak, NU dan Muhammadiyah Berharap Pilpres Tetap Kondusif, Yang Menang jangan Jumawa

Sementara itu Dr. H. Syaiful Saleh menegaskan bahwa ber Muhammadiyah itu perlu konsisten, saya sudah jadi pimpinan wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan di usia 30 tahun dan selalu meraih suara terbanyak pada even even musyawarah pemilihan pimpinan tapi dirinya selalu legowo menerima hasil formatur siapa yang diputuskan jadi ketua

“Dan bahkan hari ini sudah mau istirahat masih di tunjuk sebagai BPH RS Muhammadiyah dan sejumlah jabatan lain, kuncinya satu konsisten bermuhammadiyah”, tegas kak Iful sapaan akrab Syaiful Shaleh.

Beberapa alumni juga ikut berbicara dan memberikan masukan, gagasan dan saran saran untuk kebaikan dan perbaikan Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sulawesi Selatan, dan forum juga menyuarakan pemberian award Muhammadiyah kepada kader kader terbaik dan sudah mendedikasikan waktu dan pengabdiannya kepada persyarikatan.

Hal itu disampaikan oleh Muhammad Askar yang juga mantan Pemuda Muhammadiyah kota Makassar dan pengurus PWPM Sulsel, kegiatan berkahir dengan ramah tamah dan foto bersama lintas angkatan. (*)