oleh

Denny JA: 84 Persen Pemilih Ingin Pilpres Satu Putaran Saja

Yang memilih Anies dan Muhaimin, di atas 80% ingin satu putaran selesai. Yang memilih Ganjar dan Mahfud, juga yang memilih Prabowo dan Gibran, semuanya di atas 80% sama-sama ingin pilpres ini selesai satu putaran saja.

Memang Pilpres Satu Putaran Saja bukan hal yang mustahil. Di tahun 2009, sama kasusnya, bertarung juga tiga pasang calon presiden. Saat itu memang pilpres beakhir satu putaran saja.

Saya sangat ingat drama pilpres 2009. Jejak digitalnya bisa dilacak. Saat itu saya sendiri di tahun 2009 memimpin gerakan Satu Putaran Saja.

Saya buatkan iklan di TV, di koran, di radio. Saya selenggarakan aneka diskusi yang memancing perhatian publik luas.

Saya katakan, berdasarkan data survei LSI Denny JA, SBY- Boediono akan menang Satu Putaran Saja.

Alhamdulilah saat itu, saya dikecam kanan dan kiri. Saya dihujat dan disikat dari atas dan bawah. Dalam Talk Show televisi bahkan saya disebut pelacur intelektual, yang mengubah dan menyulap angka survei sesukanya sendiri.

Dengan tiga pasang capres- cawapres yang kuat, menurut mereka mustahil bisa terjadi pasangan capres- cawapres bisa menang di atas 50 persen.

baca juga : Denny JA: Satu Putaran Di Pilpres 2024, Mungkinkah?

Ternyata memang KPU menunjukkan Pilpres 2009 berakhir satu putaran saja. Saya pun mendapatkan penghargaan dari PWI Jaya sebagai The Newsmaker of Election 2009.

Isu Satu Putaran Saja yang saya ciptakan dan dengungkan saat itu imenyedot begitu banyak perhatian. Bahkan juga, isu “Satu Putaran Saja” itu disinggung dalam debat capres dan cawapres. Isu itu menenggelamkan aneka isu besar lainnya.

Bagaimana dengan Pilpres 2024? Jika pilpres 2024 kali ini memang bisa selesai secara legal satu putaran saja, mengapa tidak? Mengapa pula kita perlu berlama-lama dengan dua putaran?*