oleh

Denny JA: Jangan Melarang, Tapi Terapkan Pajak Untuk Tiktok Shop

TikTok Shop memang bisa mencapai penjualan yang lebih meledak walaupun ia datang belakangan. Di tahuh 2022, TikTok Shop di tingkat dunia sudah menghasilkan 375,5 trilyun rupiah. Di Indonesia, ia sudah meraih penjualan 228 milyar rupiah.

Pengguna TikTok di Indonesia pun juga nomor 2 terbanyak di dunia. Dari sisi daya tarik penjualan, kini TikTok Shop sudah mengalahkan shopee, dan Instagram, Facebook dan lazada. TikTok Shop juga sudah membuat Tanah Abang sepi.

Mengapa TikTok Shop bisa sehebat itu? Sihirnya adalah: Harga Lebih Murah! Itulah hukum besi ekonomi. Siapapun yang bisa menawarkan harga lebih murah akan menjadi raja!

Masalahnya: How? Bagaimana Tik Tok Shop bisa menjual lebih murah dibandingkan pihak lain?

Ini rahasianya. Pertama, itu karena pemilik Tik Tok yaitu Byte dance di Beijing mempunyai algoritma trend barang yang laku. Data ini memberikan mereka informasi untuk produksi massal barang sejenis secara lebih murah.

baca juga : Denny JA; Profil Pemilih Muhammadiyah, Mengapa Menurun Dari Waktu ke Waktu?

Semakin banyak sebuah barang diproduksi masal, lebih murah biaya barang itu. Ini juga hukum besi ekonomi.

TikTok Shop juga banyak mengambil barang-barang dari Cina, yang bahan baku, serta upah buruh jauh lebih murah.

Dan TikTok Shop pun sedang membentuk brand, sehingga mereka bersedia bakar uang. Mereka menyediakan fitur ongkos kirim gratis.

Kombinasi tiga hal ini yang membuat mereka bisa menawarkan barang lebih murah (Algoritma, Biaya Produksi, Bakar Uang).