oleh

Denny JA: Jokowi, Erdogan dan Macron Untuk Menghentikan Pembunuhan Massal Penduduk Palestina

Kini di Israel sendiri, rakyat bahkan marah kepada Perdana Menteri Natanyahu. Sebuah jajak pendapat di Israel menyebutkan. Sebanyak 76% rakyat Israel menginginkan Natanyahu untuk mengundurkan diri.

Bahkan Presiden Amerika Serikat Joe biden pun, yang selama ini membabi mendukung Israel, kini berubah haluan. Ia cenderung untuk memberlakukan jeda kemanusiaan. Walau Joe Biden sendiri belum sampai kepada seruan gencatan senjata.

Memang benar apa yang bisa dikerjakan oleh Jokowi, Erdogan dan juga Macron itu baru langkah awal. Konflik Israel- Palestina juga sudah berurat- akar sepanjang 75 tahun.

Bahkan konflik Israel- Palestina sangat mungkin pula tetap berlangsung walau ketiga pemimpin ini, Jokowi, Erdogan dan Macron, tak lagi menjabat pimpinan di negara masing- masing.

Tapi jika tiga pemimpin ini memgambil inisiasi untuk memimpin kekuatan dunia, untuk terus menerus ikut tuntaskan konflik Israel- Palestina, upaya tiga pimpinan ini akan menjadi fondasi bagi aliansi lanjut pemimpin OKI dan Eropa lain, di masa datang.

baca juga : Pesawat Ketiga Berisikan Bantuan Kemanusiaan Bagi Warga Palestina Diberangkatkan

Tentu solusi yang permanen bagi Israel- Palestina pastilah tak hanya gencatan senjata. Jika hanya itu, gencatan senjata sekedar halte, yang bisa berlanjut kembali dengan perang terbuka lebih ganas selanjutnya antara Israel vs Hamas, atau Israel vs Palestina.

Inisiasi gabungan pemimpin OKI dan Eropa perlu menghidupkan kembali Two State Solution. Hanya dengan Palestina yang merdeka, di samping Israel yang juga merdeka, bisa dimulai relasi baru dua negara itu untuk hidup damai.

Hanya ada damai sejati di Timur Tengah jika di atas tanah bangsa Palestina menjelma negara merdeka.*