oleh

Dihadiri Bupati dan Ketua Komisi VIII DPR RI, Kabupaten Terlama Daftar Tunggunya di Indonesia Gelar Manasik Haji

Ilham Azikin juga menuturkan bahwa Kultur di arab saudi beda dengan kultur kita di Indonesia dan Sulawesi, karenanya jaga sikap, patuhi aturan dan ikuti setiap ketentuan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah kita.

Ketua Komisi VIII DPR RI H. Ashabul Kahfi yang juga hadir langsung di acara manasik ini membeberkan bahwa besarnya Antusiasme umat islam di indonesia untuk berhaji, sehingga berdampak pada antrian panjang atau waiting list yang lama, sebab kuota yang diberikan oleh Arab Saudi terbatas setiap tahunnya, meskipun demkian, kita bersama Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama terus berusaha melakukan lobbi lobbi agar Indonesia setiap tahunnya mendapatkan tambahan kuota haji.

Dari 221.000 kuota Nasional, Tahun ini terdapat 67 ribu lebih lansia yang akan berangkat haji, ada yang lansia mandiri ada juga yang tidak, sehingga disinilah fungsi petugas haji baik kloter maupun non kloter, selain itu antara petugas haji dan jemaah haji harus menjaga kekompakan, saling bantu, saling jaga dan peduli, terlebih tagline pelaksanaan haji tahun ini yakni Haji Ramah lansia.

baca juga : Raker Bersama DPR RI, Menag Usul Jemaah Lunas Tunda 2022 Tidak Nambah Biaya Haji

Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Sulsel H. Ikbal Ismail selaku pembawa Materi initi membeberkan proses dan tekhnis pelaksanaan haji tahun 2023 secara gamblang dihadapan seluruh Jemaah haji Bantaeng mulai saat persiapan, Jemaah haji masih berada di tanah Air, Masuk asrama haji, Berangkat ke Tanah Suci, proses pelaksanaan Ibadah Haji sampai kemudian Kembali ketanah Air.

“Disinilah pentingnya manasik, maka Ikuti dan patuhi dengan sempurna manasik haji dari utamanya dari Kemenag dan Kesehatan, dan ikuti setiap arahan petugas, Insya Allah, kita semua akan selamat, sukses dan lancar dalam pelaksanaan Ibadah Rukun Islam yang kelima ini, dan memperoleh predikat haji yang mabrur. (Wrd/Humas Kemenag Sulsel)