oleh

Disdag dan PD Pasar Distribusikan 2,5 Ton Gula Pasir ke Pasar Tradisional

koranmakassarnews.com—Menyikapi lonjakan harga gula pasir, Dinas Perdagangan (Disdag) kota Makassar bersama Perusahaan Daerah (PD) Pasar mendistribusikan 2,5 ton gula pasir di dua pasar tradisional.

Kegiatan ini kata Kadis Perdagangan Makassar Muh Yasir sebagai tindaklanjut hasil rapat koordinasi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan pengusaha tentang langkah cepat penanganan lonjakan harga komoditi gula pasir dan bawang putih di Sulsel yang dilaksanakan sehari sebelumnya, di kantor Dinas Perdagangan Provinsi Sulsel.

“Operasi pasar ini sebagai tindak lanjut rapat koordinasi yang dipimpin Kadis Perdagangan Provinsi tanggal 10 Februari 2020 kemarin di kantor Dinas Pergangan provinsi Sulsel yg dihadiri oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan pengusaha distributor di Sulsel.” kata M Yasir kepada sejumlah Wartawan di pasar Pa’baeng baeng, Selasa (11/2/2020).

Lebih lanjut, M Yasir merinci, sebanyak 2,5 ton gula pasir telah terdistribusi ke 16 pedagang masing masing 1100 kg untuk 5 pedagang di pasar terong dan 1400 kg untuk 11 pedagang di pasar Pa’baeng baeng.

“Kalau kita biarkan masalah ini, bisa memicu inflasi, makanya kita minta dukungan distributor. Harga ke pedagang Rp.12.350, sementara Harga eceran tertinggi (Het) dari pengecer ke konsumen Rp.12.500, jadi ada selisih keuntungan bersih Rp.150 perkilo untuk pedagang karena kita mengantarkan langsung menggunakan mobil inflasi jadi pedagang tidak perlu mengeluarkan ongkos lagi.” tambah Yasir.

Baca  Juga : Akan Ditutup?, Disdag Makassar Layangkan Teguran I ke Cafe Noyu

Kelangkaan gula di Makassar menurut mantan Pelaksana tugas (Plt) Sekda Makassar ini, ditenggarai akibat kurangnya pasokan dari pabrik karena minimnya stok bahan baku petani yang belum memasuki musim giling.

“Memang kurang pasokan dari pabrik, karena petani blm masuk musimnya. Musim giling itu bulan maret,” imbuhnya.

Hal senada disampaikan Direktur utama (Dirut) PD Pasar Makassar Basdir, Ia mengapresiasi langkah Disdag Makassar mengontrol lonjakan harga gula pasir dengan turun langsung ke pasar tradisional.

“Kita bersinergi antara komponen di Pemkot Makassar, gunanya ini kita menghindari inflasi sehingga dibutuhkan kegiatan seperti ini untuk mengontrol harga harga di pasaran.” ujar Basdir.

“Kami bersyukur sinergitas yang terbangun dengan Disdag ini sungguh luar biasa. Sejak pagi hingga sore, kita berbagi tugas mulai dari kemarin kita mendata pedagang yang berjualan dan hari ini Disdag follow up dengan mendistribusikan gula dan alhamdulillah berjalan lancar.” ucap mantan Anggota DPRD Makassar ini.

“Intinya kita mengendalikan harga kembali normal sesuai HET, sehingga masyarakat tidak terbebani. Juga menghindari mafia mafia pasar yang menimbun barang. Kita juga mengajak pengusaha (distributor) untuk bekerjasama dalam memenuhi kebutuhan pasar saat ini.” pungkasnya.

Operasi Pasar akan terus dilakukan hingga harga kembali stabil. Rencananya besok, Rabu (12/2), Dinas Perdagangan akan kembali mendistribusikan 2 ton gula pasir ke pasar tradisional yang belum sempat dikunjungi hari ini.

(Illo)