oleh

Dokter Yudi : Covid-19 Belum Berlalu , Jaga Kesehatan di Musim Pancaroba

MAKASSAR, koranmakassarnews.com — Saat ini masyarakat jangan terlena sebab covid-19 belum berlalu apalagi dengan varian baru omicron BA4 dan BA5 apalagi di Musim Pancaroba saat ini diimana cuaca mengalami keadaan yang tidak menentu, kadang terik panas namun tiba tiba hujan.

“Dengan kondisi cuaca demikian, seseorang yang tidak sedang berada pada kondisi fit, akan mengalami penyakit penyerta yang biasa datang bersamaan dengan musim pancaroba seperti saat ini”, ujar dr. Wachyudi Muchsin, SH M.Kes, selasa (9/8/2022)

Lanjut Humas IDI Kota Makassar ini bahwa tubuh seseorang dapat terserang penyakit di musim pancaroba ditambah pandemik covid-19 masih ada tubuh dipaksa untuk terus beradaptasi dengan kondisi cuaca yang sedang terjadi. Sehingga dengan demikian, melakukan persiapan dengan meminum vitamin, berolahraga, dan mencukupi kebutuhan gizi dalam tubuh , tetap protokol kesehatan seperti memakai masker , jaga jarak, cuci tangan dan memakai masker menjadi hal yang penting

“Agar kita tidak terserang berbagai penyakit yang rentan saat musim pancaroba seperti Flu yang gejalanya berupa hidung tersumbat, hidung berair, bersin, batuk, gangguan penciuman, gangguan pengecapan, demam, nyeri tenggorokan, nyeri otot dan persendian, nyeri kepala, pusing, bahkan bisa sampai sesak, dan muncul beragam keluhan lainnya disini juga perlu di rapid antigen atau swab PCR agar segera di ketahui apakah flu biasa atau terpapar covid-19”, tambah dokter Yudi.

Dr Wachyudi Muchsin SH
Dokter Umum & Estetika

Selain flu yakni demam berdarah, saat musim pancaroba, kasus demam berdarah dengue akan mengalami peningkatan, termasuk di Indonesia. Hal ini dapat terjadi karena nyamuk lebih mudah untuk berkembang biak ketika musim hujan dan cuaca yang lembab, gejala yang kerap muncul adalah demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri otot dan sendi, lemas, mual, muntah, ruam kulit, serta mimisan.

“Namun, hal yang perlu diwaspadai adalah komplikasi dari DBD, yaitu perdarahan berat, syok, hingga kematian Sehingga segera perlu lakukan pemeriksaan laboratorium darah selain itu penting untuk mencegah perkembangan populasi nyamuk. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan 3M Plus, yaitu dengan menguras dan menutup tempat penampungan air serta sebisa mungkin mendaur ulang barang bekas”, imbuh dokter yang juga ketua Kempo Kota Makassar ini.

Lanjut dokter koboi sapaan akrabnya, selain itu perlu diwaspadai salah satu penyakit yang sering terjadi saat musim pancaroba adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), seperti batuk, pilek, influenza, dan bronkitis. ISPA paling sering disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui percikan air liur saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin.

baca juga : Jumlah Kasus Harian di Bawah Prediksi, Reisa Imbau Masyarakat Tetap Waspada

“Jika dibandingkan dengan orang dewasa, ISPA lebih rentan dialami oleh balita, sebab sistem imun tubuhnya belum terbentuk sempurna untuk merespons dan melawan infeksi dengan baik. Selain balita, lansia dan orang dengan gangguan imun juga berisiko tinggi mengalami infeksi ini. Gejala yang biasanya timbul adalah hidung tersumbat, sakit tenggorokan, badan lelah, demam, pusing, hingga sesak napas. Sebenarnya, infeksi ini bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, untuk beberapa kondisi, ISPA juga berisiko menimbulkan komplikasi, seperti pneumonia”, papar kabag Humas dan Kerjasama UIM ini.

Selain itu yang sering di dapat adalah diare namun gejala diare bervariasi, gejala yang paling sering dialami oleh penderita diare, perut mulas, buang air besar cair (tinja encer) atau bahkan berdarah, sulit menahan buang air besar, pusing, lemas, dan kulit terasa kering.