oleh

DR. Andi Syahrum : Pembayaran Listrik Beratkan Masyarakat

koranmakassarnews.com — Kegiatan Dialog Publik, yang dilaksanakan Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) Cabang Makassar, membahas Melonjaknya Pembayaran Listrik di Tengah Pandemi” berlangsung di Cafe Black Canyon Jl.Hertasning Makassar.

Arif Wangsa sebagai Direktur LAPMI, menilai kegiatan ini sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat dalam memberikan informasi terkait Kelonjakan Pembayaran listrik.

“Kami sengaja membuat dialog biar masyarakat umum dapat mendengar penjelasan PLN dalam kenaikan pembayaran Listrik di dengan wabah Corona,” tuturnya.

Kegiatan yang menghadirkan Dr.H.Andi Syahrum Makkuradde SS, SE, M.Si., (Akademisi), Raditya Hari Nugraha (Meneger UP3 Makassar Selatan), Christopher Aviary (Ketua KNPI Makassar), Andi Rahmat Manggabarani (Presiden Direktur IMB), berlangsung melalui aplikasi Webinar Zoom.

Menurut Andi Syahrum Makkuradde, kondisi saat ini semua golongan merasakan Kelonjakan tagihan listrik, ia pribadi mengalami kenaikan tagihan yang sangat drastis.

Sehingga memang sangat memberatkan, mahasiswa pun merasakan dampaknya karena bisa saja kiriman dari orang tua berkurang disebabkan adanya lonjakan pembayaran yang dialami oleh orang tua.

” Pembayaran listrik yang cukup tinggi membuat masyarakat bertanya, apalagi, di tengah wabah Corona saat ini,” cetusnya.

Sebagai akademisi, ia mencari tahu hal ini jika pihak PLN beralasan tidak ada petugas yang datang mencatat disebabkan adanya pandemi covid19.

” Mereka menggunakan data meteran denga cara menghitung rata-rata dari pembayaran 3 bulan yang lalu atau metode Historical Cost maka itu juga tidak benar contoh ia selama 3 bln lalu pembayran senilai 2 juta rata-rata berarti mestinya saya harus bayar kurang lebih 2 juta saja tapi kenyataan tagihan 3 jt di bulan Juni,” cetusnya.

baca juga : Tarif Listrik Naik, Komisi D DPRD Kota Makassar Gelar RDP Bersama PLN Sulselbar

Dari kegiatan ini pun Raditya sebagai Manager UP3 Makasssar Selatan, akan berusaha untuk memberikan solusi kepada masyarakat, dengan membuka beberapa posko pengaduan.

“Kami sudah menerima banyak aduan dari masyarakat, dan ada beberapa masyarakat yang mengerti dan paham, dan ada juga yang masih di periksa apakah meteran yang rusak,” cetusnya.

Raditya yang juga pindahan dari Meneger Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Wilayah Palopo, jika memang ada kekeliruan dalam pembayaran, PLN siap mengembalikan dengan car potongan di bulan berikutnya.

” Jika memang ada kesalahan dalam pencatatan maupun penghitungan petugas kami, pihak PLN siap mengembalikan dengan cara pemotongan pembayaran di bulan berikutnya,” tuturnya.(rls/tim)