oleh

Gegara Urus Kenaikan Pangkat, Guru Bantu Malah Kena Omelan Kepala Sekolah

JENEPONTO, koranmakassarnews.com — Kepala UPT SD Negeri 7 Turatea, Kecamatan Turatea, Jeneponto, Sulsel Hj. Sarigowa, S.Pd, dianggap arogan, membuat seorang guru bantu berinisial YY menangis. Awalnya guru bantu berinisial YY bersama dengan temannya sedang mengerjakan rapor siswa di ruang guru.

Tiba tiba kepala sekolah bernama Hj. Sarigowa, S.Pd yang juga sedang berada di ruang guru tersebut, marah dan ngomel-ngomel tanpa sebab dan membuat guru bantu tersebut berinisial YY tersinggung dan langsung menangis.

“Awalnya saya dan teman guru lain sedang mengerjakan buku rapor siswa di ruang guru, tidak ditahu apa masalahnya itu kepala sekolah marah-marah didepanku dan membuat saya tersinggung”, ujar YY sambil menangis.

Lanjut YY, dirinya sedang mengurus kenaikan pangkat, dan berniat mau meminta tanda tangan kepada kepala sekolah.

“Mungkin dia (kepala sekolah) tahu, kalau saya mau urus kenaikan pangkat, tapi belum saya sodorkan berkasku untuk minta tanda tangannya, dia mulai mengomel langsung marah dan mengatakan ke saya dan teman lainnya. Saya tidak mau tanda tangan semua berkas, siapapun saya tidak mau tanda tangani”, ucap YY menirukan perkataan Hj. Sarigowa sambil terisak isak.

Saking sombongnya berbicara, sang kepala sekolah tersebut minta dimuat di media karena dia tahu suami guru bantu berinisial YY adalah seorang wartawan.

baca juga : Pemuda Pekerja Independen Salurkan Bantuan ke Guru Mengaji yang Hidup Sebatang Kara

“Seandainya saya mau lapor-lapor dari duluji, tapi saya ndak seperti itu, meskipun suami saya wartawan saya masih menghargai dia sebagai atasan saya”, sambung YY

Sementara, Kepala Sekolah UPT SD Negeri 7 Turatea Hj. Sarigowa, S.Pd saat dikonfirmasi perihal peristiwa itu mengaku dirinya tidak dihargai. “Saya merasa tidak dihargai, mestinya beritahu saya kalau ada mau diurus”, kata Hj. Sarigowa.

Karena sikap kepsek yang arogan dan tidak mau bertanda tangan pada berkas pengusulan kenaikan pangkat, maka dari itu guru bantu berinisial YY tersebut berniat menghubungi Korwil setempat dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jeneponto.

Hingga berita ini tayang, media belum berhasil memperoleh informasi dari dinas terkait ihwal kejadian tersebut. (*)