oleh

Gelar Dialog, SEMMI Makassar Ajak Pemuda Sulsel Sukseskan Pilkada Damai

KORANMAKASSAR.COM – Pengurus Cabang Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) mengajak kaum milenial atau pemuda di Sulawesi Selatan untuk mensukseskan Pilkada yang damai. Apalagi tinggal beberapa hari lagi pemilihan akan dimulai.

Mengangkat tema Peran Pemuda Pada Pilkada Serentak Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020 Yang Aman, Damai dan Sehat Di Tengah Pandemi Covid-19, Ketua Pengurus Cabang SEMMI Kota Makassar, Aditya Putra Asnawing mengatakan bahwa pilkada ini merupakan pilkada yang unik.

“Kenapa unik? Karena ditengah-tengah pandemi, kita belum terbiasa seperti ini makanya harus dibiasakan dengan cara yang baru,” ujarnya, Jumat 20 November 2020.

“Maka dari itu, kami (SEMMI) mengharapkan kegiatan tersebut dapat menjadi saluran informasi edukasi dan pencerahan bagi pemuda Sulawesi Selatan dan Kota Makassar pada khususnya agar turut serta mengambil peran dalam menyukseskan Pilkada 2020 di Sulawesi Selatan,” tambahnya.

Di tempat yang sama, Asisten Direktur I Pasca Sarjana Universitas Bosowa Syamsul Bahri mengatakan jika pendapat para ahli yang menyebutkan pemuda sangat berpotensi di manfaatkan sebagai sumber konflik yang utama oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, olehnya itu pemuda harus hadir sebagai sosok yang memberikan pencerahan dimanapun berada.

“Pemuda itu Idealnya mencetak sejarah, dicatat oleh sejarah bahkan menjadi bagian dari sejarah. Maka peran pemuda dalam menyukseskan Pilkada damai di Sulawesi Selatan salah satunya adalah melakukan pendidikan politik. Selain pendidikan politik, kaum pemuda harus mendapatkan ruang dan kepercayaan dengan melibatkan pemuda dalam mengawal proses pelaksanaan pilkada, sehingga pemuda hadir dan terlibat dalam menciptkan suasana pilkada yang aman dan damai serta sehat di tengah pandemi Covid-19,” ujar Syamsul Bahri.

Baca juga : Gerakan KNPI Dapat Apresiasi Tinggi dari Akbar Tandjung dan DPP

Sementara itu, Ketua DPD KNPI Kota Makassar, Christopher Aviary menyoroti visi misi paslon pada saat debat kandidat yang tidak satupun yang mengangkat masalah pemuda, termasuk pertanyaan yang disusun oleh tim KPU sebagai penyelenggara tidak satupun mempertanyakan program dan kebijakan apa yang akan dilakukan oleh paslon bagi pemuda ketika terpilih nantinya.

“Dari 800 ribu sekian daftar pemilih tetap, 30 persennya adalah anak muda. Belum lagi potensi pemuda di Kota Makassar yang sangat butuh wadah, ruang dan tempat dalam menyalurkan aspirasi, bakat, minat, kreativitas dan karya,” kata Rio sapaan karibnya.

“Ada ratusan organisasi pemuda di Kota Makassar, baik yang terdaftar di KNPI, berbadan hukum maupun yang tidak. Dimana kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah sehingga dengan tidak adanya wadah, ruang dan akses bagi pemuda dalam menyalurkan aspirasi, ide dan gagasannya, maka satu-satunya tempat untuk memperlihatkan eksistensi kaum pemuda adalah jalanan,” pungkasnya.