oleh

GP Ansor Sulsel Bersama Lintas OKP Refleksikan Setahun Bom Gereja Katedral

MAKASSAR, koranmakassarnews.com – Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Sulawesi Selatan bersama beberapa Ormas lintas Agama menggelar silaturahmi dan refleksi satu tahun peristiwa bom Gereja Katedral Makassar, di Jl Kajoalalido Makassar, Sabtu (9/04/2022).

Beberapa organisasi yang terlibat di antaranya, Majelis Pemuda Islam Indonesia Sulsel, Gerakan Muda Perhimpunan Indonesia Tionghoa Sulsel, Gema Buddhi Sulsel, Forum Santri Nasional Sulsel, PKC Pemuda Katolik Kota Makassar, Pemuda Katolik Komda Sulsel, dan Pastor Willhelmus Tulak beserta jajaran Dewan Pastoral Gereja Paroki Katedral Makassar.

Ketua GP Ansor Sulsel Rusdi Idrus dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk merefleksikan tragedi terjadinya bom Gereja Katerdal pada 28 Maret 2021 yang lalu.

“Disini kita mempererat hubungan baik yang selama ini terjalin baik antar Pemuda Lintas Agama di Kota Makassar. Dan mengingatkan bahwa masih ada ancaman radikalisme dan terorisme yang harus kita waspadai bersama,” kata Rusdi.

Wakil Sekretaris Cabang Pemuda Katolik Budi Mangawi mengatakan, kegiatan ini tidak semata-mata kita ingin mengingat kembali peristiwa kelam pengeboman itu akan tetapi jauh dari pada itu kita ingin agar ke depan kita sama-sama mendorong perdamaian dan ketentraman di kota ini.

“Dengan adanya silaturahmi seperti ini tentu sangat di harapkan akan terus lahir dan tumbuh pelopor-pelopor perdamaian dan pejuang kemanusiaan di tengah-tengah umat antar agama di kota makassar secara khusus dan indonesia secara umum,” pungkasnya.

Sementara, Ketua Katolik Komcab Kota Makassar Gaudensius Moan Gadu mengucapkan terima kasih kepada Ketua GP Ansor Sulsel yang telah menginisiasi silaturahmi ini.

“Juga terimah kasih yang sama kepada seluruh sahabat ormas yang hadir, DENSUS 88 dan semua yang hadir dalam kegiatan ini. tentu menjadi harapan kiranya ke depan kegiatan seperti ini semakin masif kita lakukan agar tetap terjalin hubungan baik diantara pemuda kota makassar,“ ucapnya.

Ronald mewakili Gema Inti, turut menyatakan mendukung gerakan yang menolak segala bentuk kekerasan yang jauh dari nilai kemanusiaan. “Kami siap mendukung aksi ini,” ucap dia.

Ketua Umum MPII Sulsel, Akbar Hadi, ikut mengingatkan bahwa setahun pasca pengeboman gereja katedral, gerakan terorisme ini masih terjadi di beberapa daerah, sehingga perlu terus meningkatkan kewaspadaan.

“Kita harus terus mengingatkan anak-anak muda terutama di komunitas kita masing-masing dan lingkungan sekitar, agar paham-paham radikal tidak mengkontaminasi pemikiran kaum muda, yang kini banyak menjadi sasaran,” ujar Ahad, sapaannya.

Dalam kesempatan itu, Pastor Paroki Gereja Hati Yesus yang Maha Kudus-Paroki Katedral Keuskupan Agung Makassar (KAMS) Pastor Wilhelmus Tulak Pr bersama Depas Paroki katedral makassar menerima tamu rombongan organisasi keagamaan dan pastor berdoa untuk perdamaian seluruh umat beragama. Dengan akhir kata pastor mengucapkan banyak terima kasih kepada organisasi lintas keagamaan yang hari ini telah bertamu di rumah besar umat katolik.

Adapun poin-poin pernyataan bersama pemuda lintas agama :

1. Peristiwa pengeboman Gereja Katedral Makassar pada 28 Maret 2021 adalah kejahatan terorisme yang harus terus di waspadai karena nyata mengancam jiwa manusia dan menganggu keamanan nasional.

2. Kejahatan Terorisme adalah musuh bersama yang harus di lawan oleh seluruh komponen masyarakat.

3. Menghimbau seluruh masyarakat untuk memperkuat persaudaraan kebangsaan dan solidaritas kemanusiaan untuk mencegah penyebaran ekstrimisme kekerasan yang meengatasnamakan apapun.

4. Mengajak seluruh generasi muda untuk turut terlibat aktif dalam mengkampanyekan perdamaian dan penghargaan atas harkat serta martabat kemanusiaan.