oleh

Gunung Sampah Antang Kembali Terbakar, Gabungan Aktivis Lingkungan Kecam Kinerja Dinas Terkait

“Memaknai tujuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman, sehingga dapat mengurangi probabilitas kecelakaan kerja/penyakit akibat kelalaian yang mengakibatkan demotivasi dan defisiensi produktivitas kerja,” ungkap Jasmar.

Hal senada disampaikan dari Fortuna, Muh. Fachrul.S selaku Ketua yang juga mengatakan, pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) bagi moral, legalitas dan finansial pekerja yang dibiayai oleh Pemkot Makassar.

“Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) cukup penting bagi moral, legalitas, dan finansial pekerja yang dibiayai oleh Pemkot Makassar, semua pihak memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat didalam lingkungan TPA itu tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu,” tambah Fachrul.

Sedangkan Kabid Humas Kapatra Makassar Muh. Aldi Murbei juga kembali menegaskan pentingnya peran para pemangku kebijakan yang diharapkan harus segera melakukan evaluasi melalui indeks risiko lingkungan agar meminimalisir bencana kebakaran yang sudah terjadi berulang-ulang di TPA Antang.

baca juga : DPRD Minta DLH Makassar Segera Buat Dokumen Perencanaan TPA Antang

“Para pemangku kebijakan sepatutnya harus segera melakukan evaluasi melalui indeks risiko lingkungan,dan meminimalisir bencana kebakaran yang sudah terjadi berulang-ulang,” tutup Aldi.

Sehubungan dengan pernyataan sikap masing-masing perwakilan dari gabungan aktivis pecinta lingkungan diatas yang mengecam kinerja dinas terkait khususnya Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, rencananya akan menyusul agenda untuk turun aksi unjuk rasa di kantor DPRD Sulsel dengan membawa tuntutan yaitu mendesak Pemkot Makassar segera mengevaluasi kinerja Kadis DLH Kota Makassar untuk selanjutnya dicopot apabila ditemukan indikasi pembiaran masalah di TPA Antang hingga menyebabkan terjadinya kebakaran yg berulang-ulang.

Hingga berita ini dimuat, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, Aryati Puspasari Abadi belum memberikan komentarnya terkait peristiwa tersebut saat dikonfirmasi oleh wartawan melalui Whatsapp. (*)