oleh

Hakekat Pencapaian Dalam Reuni Akbar

Oleh: M.Yazid Busthami
(Ketua Forum IKA Pergis Datumuseng)

Reuni Akbar adalah sebuah perhelatan komunitas anak sekolah atau mahasiswa yang pernah bersama sama mengenyam pendidikan.

Perhelatan Reuni Akbar baik sebelum pandemi maupun pada masa Pandemi dan setelah pandemi semangatnya masih sama bahkan setelah masa endemi lebih seru lagi.

Reuni Akbar tidak hanya sekedar kumpul-kumpul lalu setelahnya hilang, kemudian tahun depan buat lagi kepanitiaan. Akan tetapi Reuni Akbar harus menjadi sebuah pertemuan yang bermanfaat bagi kemaslahatan anggotanya, semua produk reuni harus Akbar (besar) dalam artian ada pencapaian hasil yang maksimal serta besar manfaatnya bagi siapa pun yang menjadi bagian dari almamaternya. Jika ia alumni sekolah maka manfaatnya dirasakan oleh semua alumni dan sekolahnya, jika ia alumni Kampus maka manfaatnya dirasakan oleh semua alumni dan kampus dimana mereka pernah menjadi bagian dari komunitas tersebut.

Menggunakan kata Akbar dalam sebuah perhelatan Reuni Akbar, maka output & input buat almamater /alumni harus dirasakan oleh semua orang yang pernah menjadi alumni di tempat dimana ia sekolah / kuliah, baik yang ekonominya menengah ke atas maupun yang menengah ke bawah semua harus ikut merasakan produk reuni akbar. Ada pencapaian hasil yang bisa menjalankan program IKA secara menyeluruh, bukan sekedar arisan akan tetapi bagaimana alumni yang sudah mapan bisa memberikan kontribusi yang lebih besar utk alumninya dan IKA.

Pengumpulan data base alumni sangat dibutuhkan untuk keperluan IKA, pengadaan sekretariat, pembentukan Rumah zakat, infaq dan sedeqah dan tidak kalah pentingya harus hadir pada program IKA kedepannya. Pembagian paket kain kafan gratis, ambulans gratis bagi alumni yang tidak mampu, sehingga begitu mereka terkena musibah pikirannya langsung ke IKA, dan program shalat subuh berjamaah setiap bulannya untuk mengingat arti pentingnya kebangkitan kesadaran kita yang usia kepala 5 ke atas karena shalat subuh berjamaah bagi kaum muslimin mengandung 3 makna ; 1. perintah Allah,
2. Penguatan silaturrahim untuk sesama alumni; 3. Saling mendoakan.

Mungkin diantara kita ada yang sakit, ada yang kena musibah atau ada yang menikahkan anaknya. Kita tidak tau diantara kita ada yang di aminkan doanya oleh Allah Swt dan itu pasti janji Allah “Siapa yang berdoa akan kulabulkan”.

Pembentukan Rumah Zakat, Infaq dan sedeqah dan menjadi program andalan IKA, jika IKA tidak mampu memungut zakat alumninya paling tidak infaq dan sedeqahnya bisa kita ambil. Masa dari sekian banyak alumni yang sukses tidak satu pun mau berinfaq pada Ikatan Alumninya.

Hal sudah sepantasnya juga menjadi program andalan IKA Pergis Datumuseng sehingga alumni sudah biasa berinfaq dan sedeqah bisa melalui IKA Pergis Datumuseng. Dan untuk program ini harus memiliki aplikasi infaq dan sedeqah sehingga alumni yang mau berinfaq dan sedeqah walau pun hanya 10.000 cukup lewat aplikasi infaq saja.

Jika Ika Pergis mampu mengelola infaq dan sedeqah bagi alumni yang sudah mapan, misalnya sudah ada yang jadi anggota DPR pengusaha sukses atau jadi bupati walikota maka IKA sudah melalukan pencapaian yang disebut dimakmurkan oleh IKA. Nah hal ini tidak sulit buat IKA jika ada kegiatan atau perhelatan akbar maka secara otomatis alumni-alumni yang pernah merasakan program IKA akan mampu memakmurkan acara IKA dan mereka akan datang berduyun duyun dengan membawa temannya. Inilah yg disebut dimakmurkan IKA dan memakmurkan IKA.

Dari segi ekonomi UMKM pemberdayaan ekonomi keummatan, masalah kesenjangan sosial, perlindungan hukum yang berkeadilan, serta membangun komunikasi yang baik dengan almamater sekolah atau kampusnya dan membangun silaturrahim secara utuh kepada semua eksponen dan komponen IKA dan stakehoulder. Jadi Pertemuan Reuni akbar kedepannya konsep keummatan dan pemberdayaan UMKM bagi alumni sudah waktunya dihadirkan bukan sekedar wacana. Masalah kemampuan saya kira kalau sudah mapan jadi pengusaha, anggota dewan dan Bupati / walikota bukan hal yang sulit kalau hanya infaq dan sedekah 2,5 persen saja. Bahkan ada yang mampu 5 persen untuk infaq dan sedeqahnya.

Jadi Ikatan Alumni Pergis Datumuseng tidak usah memungut zakat karena biasanya susah ada saluran zakat yang tersedia. Cukup mengurus Infaq dan sedeqahnya saja karena program ini dari Alumni oleh Alumni dan untuk alumni. Jadi siapapun yang pernah bersekolah di Pergis Datumuseng silahkan salurkan infaq dan sedeqahnya meskipun ia tidak tamat disekolah itu tapi pernah bersekolah maka dia adalah alumni. Tidak boleh lagi ada pemikiran bagi alumni bahwa saya tidak tamat di sekolah tersebut. Inilah yang disebut dimakmurkan oleh IKA dan memakmurkan IKA

Jadi Reuni Akbar bukan sekedar kumpul kumpul / kongkow-kongkow akan tetapi menjadi sebuah komunitas alumni seperti sebuah negara kecil, yang mana di dalamnya ada semacam kontrak sosial antara penyelenggara Reuni Akbar dan pesertanya. Kalau ini yang terjadi maka Reuni Akbar berjalan dengan sukses bukan saja karena ramainya akan tetapi programnya.
Jika program ini mampu dimasukkan dalam Agenda Reuni Akbar saya kira mereka yang sudah sukses akan mau membantu menyisipkan 2,5% dari penghasilannya.
Kita jangan kalah dengan pertemuan saudagar Bugis Makassar, tapi kita harus bangga bahwa inisiator pertemuan saudagar Bugis makasar adalah bapak Yusuf Kalla salah seorang alumni pergis Datumuseng tahun 1957.

@Penulis adalah pemerhati masalah Ikatan Alumni#