oleh

Hardiknas, HIPERMATA Gelar Unras Tuntut Transparansi Anggaran Pendidikan

TAKALAR, koranmakassarnews.com — Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Pengurus Besar Himpunan Pelajar Mahasiswa Takalar (Hipermata) menggelar aksi demonstrasi dibeberapa titik, di antaranya di Kantor Dinas Pendidikan, Kantor Bupati Takalar dan DPRD kab. Takalar, selasa (2/5/23).

“Kita ketahui bersama bahwa pendidikan adalah hal yang fundamental bagi sumber daya manusia sehingga selaras dengan UUD 1945 Pasal 31 ayat 1 yang berbunyi setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, untuk itu tuntutan kami diantaranya transparansi anggaran pendidikan, tuntaskan asrama dan beasiswa penyelesaian, stop eksploitasi anggaran pendidikan dan reformasi birokrasi”, ujar Uddin selaku jend lapangan aksi dalam orasinya.

Menurutnya anggaran yang seharusnya diperuntukkan untuk pendidikan malah didistribusikan kepada program program yang lain sehingga merembes kepada pengembangan SDM pada aspek pendidikan tidak signifikan meningkat. Di sisi lain baik tenaga pengajar yang banyak di mutasi harus sesuai dengan fungsi dan tupoksinya agar balance dan tercipta the right mean on the right please.

baca juga : Didukung Warga, MBT Siap Bertarung di Dapil 2 Takalar di

Sementara Ketua Umum PB Hipermata menambahkan, momentum hardiknas ini pendidikan di kab. Takalar masih sangat miris baik terkait fasilitas maupun sumber daya yang ada, sehingga indeks pembangunan manusia pada aspek pendidikan di kab. Takalar masih sangat rendah di banding kabupaten yang lain di Sulsel.

“Baik terkait asrama yang sampai pada hari ini teman teman lakukan itu kemudian belum juga di tinggali oleh teman teman mahasiswa Takalar, belum lagi beasiswa penyelesaian yang hilang entah kemana”, beber Muhammad Nasrum

Dibawah kepemimpinan Muhammad Nasrum sebagai Ketua PB Hipermata tentu mempunyai wajah yang berbeda Karena wajah yang berbeda tentu beda juga pola dan kebijakannya, maka barangsiapa yang mengatasnamakan dirinya sebagai Hipermata diluar daripada ketua Umum itu adalah pengkhianat. (*)