oleh

Karya ke 59 Prof Anwar Arifin di Dies Natalis 59 Fisip Unhas

koranmakassarnews.com—Masih kurangnya teori dan dan model di ilmu riset komunikasi, menginspirasi Prof . Anwar menuliskan buku mengenai Riset Komunikasi dengan judul “Merintis Penemuan Teori Dan Model Baru”.

Menurut Prof. Anwar Arifin, baik dosen dan mahasiswa, masih berfikir secara deduktif. Sehingga tingkat keilmuannya masih terbilang dangkal dalam keilmuannya.

“Tenaga pengajar dan mahasiswa masih berfikir seperti mubalig berdasar, hanya dalil namun tidak diterapkan,” kata Prof. Anwar, di aula Syukur Abdullah, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Hasanuddin, Senin (03/02/2020).

Lebih lanjut, dia mengungkapkan kebanyakan dosen mengambil teori dari luar. Padahal, masih ada teori-teori di sekitar yang mampu dikembangkan, guna memunculkan teori baru.

“Dibuku ini semua diulas teori dan model baru,” ungkapnya pada peserta kuliah tamu, mengulas buku Riset Komunikas “Merintis Penemuan Teori dan Model Baru”.

Di kesempatan itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI tersebut menceritakan, awalnya menulis buku. Dirinya secara tidak sengaja membaca salah satu buku karya Buya Hamka.

Baca   Juga : Besok,Prof Anwar Arifin beri kuliah umum sebagai rangkaian Kegiatan Dies FISIP UNHAS Ke 59 tahun

Hal ini, menjadikan mantan rektor Universitas Veteran itu aktif menulis hingga kini.

“Buku Buya Hamka yang saya baca adalah tenggelamnya kapal van Dee wijkc, menceritakan tokoh Zainuddin penulis termahsyur,” terangnya.

Diketahui buku riset komunikasi merupakan karyanya yang ke 59, sebagai rangka menyambut dies natalis Fisip Unhas, sedang tahap pengerjaan pun selama 25 hari.

Kegiatan kuliah tamu diakhiri tanya jawab interaktif, dengan hadiah buku Riset Komunikasi “Merintis Penemuan Teori dan Medel Baru”, yang ditanda tangani oleh Prof Anwar langsung. (*)