oleh

Ketua PMII Parepare Kecam Tindakan Penolakan Pembangunan Sekolah Kristen

PAREPARE, koranmakassarnews.com — Kota Parepare yang di juluki sebagai kota cinta dengan latar belakang masyarakatnya yang beragam, baik dari suku budaya, agama, ras dan tradisi, tentunya sebuah bentuk anugerah dari sisi kemajemukan masyarakat. Tentu dari kemajemukan itu, melahirkan dan mengedepankan konsep toleransi, dalam menjaga ketertiban dan keamanan di tengah perbedaan di atas.

Namun, baru – baru ini aroma toleransi keberagaman tersebut, nampak tidak tercermin di masyarakat Kota Parepare, sebab pada hari Jumat (6/10), terjadi aksi penolakan pembangunan sekolah (Sekolah Kristen Gamaliel) di wilayah Kecamatan Soreang.

Menggapai hal tersebut, ketua Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Parepare, Nasrullah mengatakan, pergerakan ini cenderung menyederhanakan keragaman, untuk memperjelas posisi toleransi. Dirinya merasa mengeksplorasi prinsip toleransi yang menjadi sala satu karakter PMII, toleransi ala NU – PMII melahirkan sebuah konsep dan hirarki kehidupan yang mampu menjadi payung teduh, untuk umat seluruh alam, bukan hanya kaum muslimin.

“Untuk itu pembangunan gereja dan pendidikan tempat peribadatan atau hal – hal yang berkaitan dengan kebebasan pelaksanaan ritual keagamaan ini, adalah hal yang wajar untuk umat beragama”, kata Nasrullah, rabu (11/10/23)

baca juga : Tuntut Perbaikan Sistem Pendidikan, PMII Sambangi Gedung DPRD Kota Makassar

“Karena Indonesia ini bukan negara muslim yang hanya di dominasi umat muslim. Kebebasan beragama sudah termaksud pada banyak pasal salah satunya Pasal 29 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap – tiap penduduk, untuk memeluk agamanya masing – masing dan untuk beribadat menurut agamanya. Namun pada implementasinya, fakta yang kontras justru terjadi di kota Parepare. Pada hari Jum’at kemarin terjadi unjuk rasa penolakan pembangunan gereja dan sekolah Kristen di kecamatan Soreang kota Parepare. Untuk itu, kami PMII Parepare mengecam tindakan intoleransi yang terjadi di Kota Parepare, “Jelas Nasrullah.

Di ketahui Sejumlah warga menolak pembangunan Sekolah Kristen Gamaliel di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel). Massa berunjuk rasa mendesak pendirian sekolah untuk di hentikan lantaran di anggap tidak memiliki izin.

Aksi demonstrasi massa yang tergabung dalam Forum Masyarakat Soreang Peduli Kota Santri itu, digelar di Jalan Poros Parepare – Pinrang, kecamatan Soreang, Jumat (6/10). Massa turut menyinggung, aspek sosial kultural di balik penolakan tersebut. (Sis)