oleh

Layani Mobil Modifikasi, Pihak SPBU di Enrekang Minta Dimediakan Saja

ENREKANG, KORANMKASSAR.COM — Disaat pemerintah telah menetapkan kenaikan harga BBM yang sangat membebani masyarakat terutama para sopir angkutan umum, justru SPBU 1491702 Enrekang diduga masih saja melayani mobil yang memodifikasi tangki BBM nya.

Kegiatan ini sudah lama dikeluhkan masyarakat sekitar karena pihak manajemen SPBU terkesan tak tegas terhadap keberadaan mobil yang memiliki banyak tangki dan terkesan melakukan pembiaran terhadap karyawannya yang melayani mobil truk dengan tangki modifikasi.

Diduga aktifitas tersebut sudah lama berlangsung dan dilakukan secara vulgar oleh petugas SPBU Enrekang saat masyarakat sedang antri BBM dan ini sudah menjadi tontonan klasik bagi masyarakat sekitar yang sedang ikut antri pengisian BBM.

Saat dikonfirmasi, pihak SPBU mencoba mengelak jika ada kegiatan pengisian mobil modifikasi, bahkan mengatakan pengelola tidak tahu menahu jika petugasnya masih melayani mobil yang memiliki tangki dobel, pengelola lupa jika seluruh kegiatan di SPBU ini dipantau oleh CCTV yang dipasang pihak SPBU sendiri.

Dari pantauan beberapa awak media diantara puluhan mobil yang melakukan antrian BBM masih banyak mobil truk memiliki 2 bahkan 3 tangki BBM disebelah kiri dan kanan mobil tersebut.

SPBU di Enrekang

Nurhidayah selaku admin SPBU 1491702 kepada awak media mengatakan pihak SPBU sudah seringkali melakukan imbauan dan teguran kepada pemilik mobil yang di modifikasi tetapi tidak digubris.

“Sudah seringkali kami imbau kepada pemilik kendaraan yang di modifikasi tapi seolah-olah kami diserang. Semoga dengan menggunakan aplikasi, nanti sudah bisa kita tangani karena sudah ada ketentuan jumlah berapa liter yang harus mereka dapatkan tergantung dari jenis mobilnya”, ujar Nurhidayah, senin (12/9/22).

Sementara itu, Rita Fitriani pengelola SPBU 1491702 Enrekang juga mengatakan hal yang sama, karena para sopir selalu berulang melakukan hal yang sama, mobil modifikasi itu selalu saja mengisi BBM di SPBU Enrekang.

“Karena begini Pak, percuma kita tegasi karena tetap saja berulang seperti itu. Kapan tidak dikasih mereka mengamuk. Mereka protes kenapa cuma dikasih sekian saja”, kata Rita Fitriani.

Pengelola ini pun bertanya kepada media apakah cuma di SPBU nya saja yang melakukan hal seperti ini, bagaimana dengan SPBU dibagian daerah atas.

“Karena susah juga saya punya anak-anak didepan kasihan, serba salah. Jadi semoga dengan adanya pendataan plat mobil semoga tidak seperti itu lagi”, tambah Rita.

Salah satu pemilik mobil yang tangkinya dimodifikasi inisial H. BY dengan merek usaha UM mengakui jika mobilnya sudah lama dimodifikasi seperti itu. H. BY mengatakan mobilnya itu sudah bertahun-tahun di modifikasi.

” Memang dua tangkinya, tapi sekarang kadang tidak penuh. Dulu ji itu, sejak dulu itu dibuat sudah lama, sudah tahunan itu tangkinya dua”. Ujar H.BY dari balik telepon.

Baik Nurhidayah maupun Rita Fitriani meminta agar pihak media memberitakan saja hal ini agar jadi pembelajaran bagi pihaknya dan bagi pihak pemilik mobil tangki yang termodifikasi.

“Naikkan saja beritanya biar jadi pembelajaran untuk semua pihak. Biar saja kami dipanggil lagi ke Polres. Supaya ini tidak terulang lagi”, sambung Nurhidayah.

baca juga : Polres Sidrap Tetap Lakukan Pengamanan dan Monitoring di Setiap SPBU

Perlu diketahui dari keterangan Nurhidayah, SPBU 1491702 Enrekang setiap harinya menerima 16 ribu liter pertalite, solar 800 liter, pertamax dan dexlite 800 liter.

Dengan adanya pembiaran ini, salah seorang sopir angkutan umum meminta agar pihak berwajib melakukan pemantauan saat pengisian BBM berlangsung di SPBU Enrekang.

“Ini terjadi didepan mata kami, setiap kali pengisian dan kami sesama sopir tidak punya hak untuk menegur, jadi kami hanya sakit hati melihat kejadian ini setiap hari, pihak SPBU juga tidak pernah tegas untuk tidak melayani tangki Modifikasi. Baru mobil seperti ini kalau sudah penuh tangkinya dua-duanya dia keluar tapi sebentar dia masuk lagi mengisi dan ini terus terjadi”, tutur sopir yang enggan menyebutkan namanya. (ZF)