oleh

LSM dan Warga Soroti Pembangunan Talud di Sungai Matojeng Ujung Loe Pangkep

PANGKEP, koranmakassarnews.com — LSM Brigade Anti Korupsi Indonesia soroti pembangunan talud pengaman Sungai Matojeng Ujung Loe Kabupaten Pangkep yang ambruk sebelum diresmikan. Pembangunan talud ini merupakan program penanggulangan bencana alam yang menggunakan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) sebesar Rp. 2. 305.870.000,-

Berdasarkan hasil investigasi dilapangan Ahmad Zakir selaku koordinator advokasi LSM Brigade Anti Korupsi Indonesia mengatakan pembangunan talud ini dikerjakan secara asal asalan tanpa mengacu pada standar spesifikasi yang benar.

Diketahui pembangunan talud pengaman sungai yang dikerjakan oleh CV. Afdal Putra dengan nomor kontrak 04/kontrak.RRKont-BPBD/2022, yang dibantu oleh konsultan pengawas PT. Trimako Abdi Konsulindo sesuai dengan papan bicara yang sempat terpasang di lokasi pembangunan.

“Bagaimana mungkin, bangunan yang diharapkan mampu menahan pinggiran sungai agar tidak terjadi abrasi hanya menggunakan gorong gorong yang di isi tanah dengan kayu sebagai pondasi kaki talud yang menahan beban puluhan ton. Makanya jangan heran kalau kaki pondasi dan talud ambruk karena memang tidak di cor bagian bawahnya”, ungkap Ahmad Zakir, Jumat (7/10/22).

Pembangunan Talud di Maros yang ambruk

CV. Afdal Putra selaku pelaksana kegiatan dari pembangunan talud ini harus bertanggung jawab dari ambruknya bangun 2 milyar ini. Ahmad Zakir menambahkan kalau proyek ini patut ditaruh kecurigaan bahwa konsultan pengawas yang ditunjuk untuk mengawasi tidak paham dengan konstruksi bangunan atau sengaja tidak melakukan pengecoran supaya mengurangi beban pengeluaran dan keuntungan yang akan dikorupsi lebih banyak lagi.

Ditempat yang sama salah seorang warga berinisial AS mengatakan robohnya talud pengaman sungai ini diakibatkan oleh lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh legislatif dan dinas terkait. Sehingga para oknum kontraktor bebas bermain untuk mengurangi pengunaan bahan material tanpa mempeetimbangkan kualitas bangunan.

baca juga : Presiden akan Tinjau Proyek Infrastruktur dan Serahkan Bansos di Provinsi Maluku

“Kami dari masyarakat Ujung Loe kab. Pangkep sangat dirugikan dari ambruknya bangunan tanggul ini karena kehadiran tanggul ini dapat terhindar dari bencana luapan air sungai yang setiap tahun dialami dari ambruknya talud ini justru kami mendapat kebalikannya karena berpeluang pinggiran sungai akan habis tergerus abrasi akibat talud yang ambruk”, kata AS.

Hingga berita ini tayang, media belum berhasil mengkonfirmasi pihak pemerintah dan kontraktor pembangunan talud tersebut. (Aziz)