oleh

LSM KIPFA Soroti Proyek Pamsimas di Desa Tompobulu Maros

MAROS, koranmakassarnews.com — Proyek Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Desa Tompobulu Kecamatan Tompobulu Kabupaten Kabupaten Maros menjadi perbincangan hangat di tengah – tengah masyarakat dikarenakan menjadi proyek gagal yang tidak memiliki asas manfaat terhadap masyarakat.

Program Sanitasi Air Bersih merupakan upaya perpanjangan tangan pemerintah pusat dalam hal penyediaan air untuk masyarakat yang tinggal dipedalaman. Namun sangat jauh dari harapan masyarakat sebab proyek bangunan pamsimas yang ada di Tompobulu tidak pernah difungsikan apalagi dimanfaatkan.

Menurut Abdul Malik selaku wakil ketua LSM KIPFA yang diwawancarai Rabu (07/6/2023) di Warkop Labo Tambua Maros mengatakan pembangunan proyek air bersih yang dibangun di desa Tompobulu pada tahun 2019 yang lalu dengan menggunakan anggaran sebesar 400 juta rupiah ditambah dengan anggaran 40 juta rupiah dari dana desa hanya menambah proyek gagal di kabupaten maros dengan buang buang uang negara.

Memasuki musim kemarau masyarakat mulai berteriak kesulitan dengan air bersih sementara proyek pamsimas ini dibiarkan terbengkalai begitu saja tanpa ada rasa tanggung jawab dari kontraktor yang mengerjakannya.

“Proyek Pamsimas ini tidak berarti bagi kami warga Desa tompobu, kami menduga proyek Pamsimas ini hanya proyek asal asalan untuk mendapatkan uang dengan modus proyek sebab mulai selesai dibangun hingga sampai sekarang tidak pernah dimanfaatkan. Sebagai masyarakat kami meminta tanggung jawab DPRD Maros sebagai fungsi pengawasan anggaran agar turun ke lokasi proyek dengan menggandeng kepolisian dan dan inspektorat agar segera dilakukan pemeriksaan terhadap proyek tersebut,” ungkapnya.

baca juga :  LSM Perak Pertanyakan Anggaran Aplikasi PPDB Online Sebesar 2 Miliar Rupiah di Disdik Sulsel

Dari hasil investigasi dilapangan pihaknya menemukan kondisi pipa sebagai alat pendistribusian air kerumah masyarakat saat ini sudah banyak yang hilang dan rusak padahal dulunya telah terpasang kerumah – rumah warga Tompobulu yang membutuhkan, tapi air yang diharapkan tidak bisa mengalir juga.

Dia juga menjelaskan dilokasi bak induk air tidak terurus dan sudah ditutupi ilalang dan berlumut pipa air yang mengalir ke rumah warga sudah banyak yang hilang dikarenakan pada saat pengangkutan pipa tidak sesuai dengan juknis penanaman pipa air bersih.

Proyek tersebut diduga kuat dikerjakan asal jadi, ditambah kurangnya pengawasan sehingga menaruh kecurigaan bahwa sudah terjadi konspirasi besar dalam memainkan proyek untuk melakukan korupsi berjamaah. (*)