oleh

Minim Fasilitas Umum, Kawasan PTB dan Hotel Maros Dikeluhkan Sejumlah Pengunjung

MAROS, koranmakassarnews.com — Pantai Tak Berombak (PTB) yang menjadi salah satu ikon wisata kuliner Kabupaten Maros dikeluhkan beberapa pengunjung. Pasalnya menurut Ismail salah seorang pengunjung dari kabupaten Bone yang mampir menikmati makan malam sekaligus mencicipi Sarabba bersama keluarga yang baru saja dijemput dari Bandara Sultan Hasanuddin, mengatakan dirinya sengaja memilih untuk makan malam di kabupaten Maros sambil menikmati indahnya Pantai Tak Berombak.

“Karena saya penasaran dengan penataan tata kelola para pedagang dan harus diakui memang bahwa tagline Maros Keren bukan sekedar jargon semata, pak bupati memang membuktikannya dalam penataan pedagang kaki lima”, ungkap Ismail.

PKL mencari nafkah dengan menjual aneka makanan dan minuman namun masih menggunakan bahu jalan untuk parkir kendaraan yang kerap menjadi pemicu kemacetan.

Kawasan Kuliner PTB Maros

“Cuma saya harus menyampaikan kekecewaan kepada bapak Bupati Maros kenapa PTB sebesar ini kok tidak memiliki fasilitas umum seperti toilet dan mushollah untuk para pengunjung supaya kami tidak mesti lagi menyeberang ke Masjid Almarkas Maros hanya untuk buang air kecil dan shalat”, keluh Ismail.

Sementara ditempat yang berbeda Ketua PD IWO Maros, Andi Ramir Syam menurutnya tata kelola pusat wisata kuliner PTB sangat amburadul itu terbukti dengan tidak dibangunnya fasilitas umum serta fasilitas tempat parkir seperti yang dikeluhkan oleh pengunjung dari luar Maros.

“Padahal kalau kita lihat dari jumlah pengunjung yang datang pada hari sabtu dan minggu kurang lebih 1.000 orang baik orang Maros sendiri maupun orang dari luar”, kata Ramir, minggu (31/7/22)

baca juga : Pemberitaan Miring Terkait Pelayanan, Ini Tanggapan Kepala Lapas Kelas II Maros

“Yang kami pertanyakan juga tentang pengelolaan iuran retribusi yang dipungut dari pedagang dan tentunya pasti masuk ke kas pemda, namun tidak berbanding lurus karena terbukti fasilitas umum tidak ada seperti Mushollah, toilet dan lahan parkir yang tidak memadai sehingga kerap kali mengakibatkan kemacetan. Malu kita sebagai orang Maros dikritik sama orang luar hanya tidak adanya fasilitas tersebut”, sambung Ketua PD IWO Maros.

Bukan hanya PTB yang tidak jelas pengelolaannya, tapi juga Hotel Maros yang berada di area PTB dan tidak jelas manfaatnya sehingga tidak memberikan kontribusi terhadap daerah.

“Kami berharap bapak bupati Maros agar segera memanggil pengelola dan dinas terkait untuk mengevaluasi kinerjanya karena saya tahu beliau bukan orang yang tidak punya pengalaman dalam mengambil kebijakan, beliau itu terlahir dari rahim organisatoris mulai dari legislatif sampai pada eksekutif”, harap Ramir.