oleh

Pahami Enam Virus Yang Menyebar di Aplikasi WhatsApp

koranmakassarnews.com — Siapa yang tak mengenal salah satu aplikasi pesan instan yang telah diakuisisi Facebook, WhatsApp dengan penggunaan terbesar di dunia ini rentan terjangkit virus malware.

Maka aplikasi buatan dua mantan karyawan Yahoo, Jan Koum dan Brian Acton ini sering menjadi sasaran penipu ingin mencari keuntungan.

Dilansir dari 2Spyware, berikut beberapa virus yang masih aktif mengancam pengguna WhatsApp:

1. Virus WhatsApp Ghosctrl

Virus ini adalah berjenis trojan yang menyamar sebagai berbagai program yang berbeda. Termasuk menjadi aplikasi WhatsApp palsu.

Peretas kemudian melancarkan aksinya dengan cara mengumpulkan informasi yang mereka inginkan, baik itu log panggilan, pesan teks, nomor pada daftar kontak Anda, lokasi GPS ponsel atau riwayat penelusuran web.

Yang paling berbahaya adalah, memiliki kemampuan untuk menghidupkan atau mematikan mikrofon dan kamera ponsel. Aplikasi palsu terlihat seperti aplikasi biasa.

2. Pesan suara WhatsApp Virus Trojan

Jika Anda menerima pesan suara dari WhatsApp di email dengan judul subjek email spam semacam itu akan tertulis “Pesan suara tidak terjawab,” sementara email itu sendiri berisi informasi palsu tentang kapan pesan diterima dan tautan untuk memutarnya maka dipastikan kemungkinan besar Anda menjadi sasaran penipu.

3. Penipuan WhatsApp Gold

Dalam ini penipu akan memaksa pengguna untuk memaksa korban agar meningkatkan akun mereka ke versi premium, yakni WhatsApp Gold. Padahal versi tersebut tidak ada sama sekali.

Ketika pengguna mengklik tautan yang dalam pesan, itu langsung mengarahkan mereka ke situs-situs yang penuh malware dan membuat perangkat milik pengguna berisiko terinfeksi malware.

4. Penipuan layanan uji coba WhatsApp

Ini merupakan sangat mirip dengan WhatsApp Gold. Penipuan layanan uji coba WhatsApp dimulai pada pengiriman pesan palsu kepada korban.  Pesan tersebut mengklaim bahwa uji coba satu tahun telah berakhir dan pengguna harus berlangganan untuk memperpanjang fitur.

Setelah itu, penipu akan meminta korban untuk terhubung ke “portal pelanggan” dan masuk menggunakan detail login WhatsApp.

Kemudian korban diminta memberikan rincian perbankan mereka untuk membeli langganan layanan bulanan atau tahunan. Informasi kredensial yang didapatkan penipu bisa digunakan untuk menguras rekening pengguna.

5. Virus Pembaruan WhatsApp Messenger

Di tahun 2017, pakar keamanan melaporkan tentang Pembaruan WhatsApp berbahaya yang tersedia di Google Playstore. Aplikasi ini telah diunduh lebih dari satu juta kali. Pembaruan itu sudah dihapus.

Peretas berhasil menciptakan aplikasi yang serupa dengan WhatsApp secara visual dan berhasil melewati keamanan Google.

Peretas berhasil menggunakan nama pengembang, logo, dan kredensial lain untuk mengelabui pengguna Android bahwa itu adalah aplikasi asli.

Namun ada perbedaannya yang sangat sulit untuk diketahui, peretas menambahkan Unicode setelah nama WhatsApp Inc.

Versi virus WhatsApp ini digunakan untuk menampilkan iklan dan menginstal aplikasi lain di ponsel Android pengguna.

6. Penipuan WhatsApp Adidas

Untuk jenis penipuan ini, masyarakat Indonesia sudah tidak asing dengan pembagian 3.000 gratis sepatu dari Adidas, yang harus pengguna lakukan hanyalah mengikuti tautan yang tampaknya sah ke situs web resmi. Namun, penipuan ini bertujuan mengumpulkan data pribadi pengguna.

(Gara)